8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur
- Pixabay
VIVA Tekno – Sebuah studi baru yang melibatkan lebih dari 700.000 veteran Amerika Serikat melaporkan bahwa orang yang menerapkan 8 kebiasaan gaya hidup sehat pada usia paruh baya, diharapkan bisa hidup jauh lebih lama dibandingkan mereka yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali dari kebiasaan tersebut.
Kedelapan kebiasaan sehat itu adalah aktif secara fisik, terbebas dari kecanduan opioid, tidak merokok, mengelola stres, menjaga pola makan dengan baik, tidak rutin minum minuman keras, menjaga kebersihan tidur, dan menjalin hubungan sosial yang positif.
Menurut studi, pria yang memiliki delapan kebiasaan pada usia 40 tahun diperkirakan hidup rata-rata 24 tahun lebih lama daripada pria yang tidak memiliki kebiasaan ini.
Sementara bagi wanita, memiliki delapan faktor gaya hidup sehat di usia paruh baya dikaitkan dengan perkiraan hidup lebih lama hingga 21 tahun dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki kebiasaan ini.
“Kami benar-benar terkejut dengan betapa banyak yang dapat diperoleh dengan mengadopsi satu, dua, tiga, atau delapan faktor gaya hidup,” kata Xuan-Mai T. Nguyen, spesialis ilmu kesehatan di Departemen Urusan Veteran dan mahasiswa kedokteran di Carle Illinois College of Medicine.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat penting untuk kesehatan masyarakat dan kesehatan pribadi. Jadi meskipun hanya membuat perubahan kecil di usia 40-an, 50-an, atau 60-an, itu tetap bermanfaat.
Untuk penelitian ini, para ilmuwan menggunakan data dari rekam medis dan kuesioner yang dikumpulkan antara 2011-2019 dari 719.147 orang yang terdaftar dalam Veterans Affairs Million Veteran Program, sebuah studi besar yang mewakili para veteran AS secara nasional.
Analisis tersebut mencakup data dari orang dewasa berusia 40-99 tahun dan mencakup 33.375 kematian selama masa tindak lanjut.
Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang rendah, penggunaan opioid, dan merokok memiliki dampak terbesar pada umur. Faktor-faktor ini dikaitkan dengan risiko kematian sekitar 30-45 persen lebih tinggi selama masa studi.
Stres, pesta minuman keras, pola makan yang buruk, dan kebersihan tidur yang buruk masing-masing dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 20 persen dan kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen.
Menurut para peneliti, temuan tersebut menggarisbawahi peran faktor gaya hidup dalam berkontribusi terhadap penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung yang menyebabkan kecacatan dini dan kematian.
Hasilnya juga membantu mengukur sejauh mana membuat pilihan gaya hidup sehat dapat membantu orang mengurangi risiko penyakit tersebut dan hidup lebih lama.
“Pengobatan gaya hidup ditujukan untuk mengobati penyebab penyakit kronis, bukan gejalanya. Ini memberikan jalan potensial untuk mengubah biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat akibat obat resep dan prosedur bedah," kata Nguyen.
Estimasi peningkatan harapan hidup dari mengadopsi delapan faktor gaya hidup sehat, tumbuh sedikit lebih kecil seiring bertambahnya usia. Artinya menerapkan kebiasaan yang lebih sehat di usia yang lebih tua masih dapat membantu kita hidup lebih lama.
“Tidak ada kata terlambat untuk menerapkan gaya hidup sehat,” kata Nguyen yang dikutip dari situs Eurek Alert, Selasa, 22 Agustus 2023.
Sebagai studi observasional, penelitian ini tidak membuktikan hubungan sebab dan akibat secara pasti. Namun temuan sejalan dengan semakin banyaknya penelitian yang mendukung peran faktor gaya hidup dalam mencegah penyakit kronis dan mendorong penuaan yang sehat.