Kota Bisnis Tersibuk di Barat Indonesia Fokus Kembangkan Blockchain

Ilustrasi teknologi Blockchain.
Sumber :
  • Entrepreneur

VIVA Tekno – Batam merupakan kota penghubung antarpulau, antarnegara, maupun antarbenua. Kota yang bertetangga langsung dengan Singapura ini juga salah satu kawasan bisnis tersibuk di Barat Indonesia.

Selain letak geografisnya yang strategis, Batam dinilai tepat menjadi pusat ekosistem digital baru. Hal itu karena sudah memiliki infrastruktur pendukung yang lengkap, seperti bandara, pelabuhan, listrik, jaringan broadband, dan perguruan tinggi berkualitas.

Jika selama ini kebutuhan sumber daya digital lebih banyak didatangkan dari Pulau Jawa, kini Batam sudah memiliki Digital Center dan siap mencetak para talenta digital dengan bimbingan tenaga ahli berpengalaman.

Kota Batam di Kepulauan Riau dekat dengan Singapura.

Photo :
  • VIVA/Harry Siswoyo

 

Digital Center Batam, yang akan beroperasi bulan ini, akan fokus pada dua teknologi yang paling dibutuhkan dunia bisnis, yakni blockchain dan robotic process automation.

Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis. Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam sebuah rantai.

Sementara robotic process automation atau RPA, adalah teknologi yang memungkinkan software atau perangkat lunak komputer meniru tindakan yang biasanya dilakukan manusia yang berinteraksi dengan sistem digital untuk melakukan tugas dan proses bisnis yang sederhana dan berulang.

"Kedua teknologi tersebut diprediksi akan menjadi salah satu teknologi unggulan yang dibutuhkan dunis bisnis di masa mendatang," kata President Director of Board Digital Center Batam, Brenda Regina Hansen, melalui keterangan resmi, Minggu, 13 Agustus 2023.

Dengan program yang sistematis, update serta didukung tenaga ahli berpengalaman, Digital Center Batam diklaim dapat mendukung terpenuhi kebutuhan talenta digital dan membuka lebih banyak peluang kerja di Batam dan sekitarnya serta menjadi katalis perubahan menuju era masyarakat digital Indonesia.

Sebelumnya, Digital Center sudah beroperasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. "Banyak harapan yang kami letakkan di Tanah Melayu demi meneruskan Perjuangan Laksamana Hang Nadim, Pahlawan Nasional yang namanya dijadikan bandara. Kami ingin jadikan kota ini sebagai 'The Center of Heart'," jelas Brenda.