Gara-gara Ukraina, Pembajakan Games Makin Marak

Ilustrasi bermain game.
Sumber :
  • Moratelindo

VIVA Tekno – Di awal perang banyak pakar yang menilai perekonomian di negara Rusia akan perlahan mengalami penurunan setelah berperang dengan Ukraina. Perang itu tidak hanya memicu embargo atau sanksi internasional, tetapi menjalar ke segala ranah.

Salah satunya ranah industri game yang banyak angkat kaki dan melepaskan bisnisnya di Rusia. Banyak pengembang dan publisher game enggan membuka bisnis mereka dan membuka akses bagi gamers di Rusia.

Ilustrasi Game Android (image: btechmatrix.com)

Photo :
  • vstory

Kondisi ini disebut mengakibatkan tindakan pembajakan game di Rusia semakin populer, dikutip dari Ars Technica dalam sebuah survei yang dilakukan lembaga edukasi pembuatan game School XYZ.

Survei tersebut mengungkap laporan bahwa sekitar 69 persen responden melakukan pembajakan setidaknya satu kopi game di tahun 2022 dan sekitar 51 persen mengaku mengunduh game bajakan lebih banyak dibandingkan tahun 2021.

Lebih detail lagi, 20 persen responden mengaku melakukan pembajakan game lebih dari 10 kopi game sementara 27 persen sebanyak tiga game di tahun 2022. Informasi lain menyebutkan bahwa 31 persen responden menolak memainkan game bajakan

Firma riset TorrentFreak yaitu yang memantau kegiatan berbagi file di internet lewat platform BitTorrent mengungkapkan bahwa peningkatan kegiatan pembajakan game semata-mata karena pilihan terakhir.

Ilustrasi gamer.

Photo :
  • Instagram/@dota2ti

Beberapa media game di Rusia mengakui bahwa berhentinya dukungan platform distribusi game seperti Steam, GOG dan lainnya untuk transaksi menggunakan kartu debit/kredit bank Rusia membuat gamers kesulitan membeli game secara resmi.

Tidak berhenti di sini, riset TorrentFreak juga mengungkapkan bahwa industri game di Rusia ikut terdampak. Angka ketersediaan lowongan untuk developer game anjlok hingga 38 persen.