XL Axiata Suntik Mati 2G Tahun Ini

Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno  – XL Axiata berencana untuk suntik mati jaringan 2G. Perusahaan akan menyesuaikan keberadaannya dengan perkembangan industri dan manfaat bagi pelanggan.

"Kita akan menyesuaikan sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penarikan (2G) secara bertahap," kata Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa di Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

Untuk saat ini, perusahaan masih mempertahankan keberadaan BTS (base transceiver station) 2G. Operator telekomunikasi itu tengah melakukan transformasi agar bisnis yang masih memanfaatkan jaringan tersebut bisa beralih ke 4G.

Oleh karena itu, injeksi mati 2G tidak dilakukan dengan terburu-buru karena sumber pendapatannya masih besar. Contohnya saja untuk penggunaan mesin EDC (electronic data capture).

"Kalau di beberapa negara lain mungkin sampai akhir tahun 2030 masih ada (2G) karena masih banyak dipakai konsumen, enterprise juga harus pindah dulu ke 4G. Kecuali pemerintah ikut campur, baru bisa cepat," imbuhnya .

Logo XL Axiata.

Photo :
  • Dok. XL Axiata

Gede juga menemukan bahwa Madura punya trafik voice tertinggi. Pulau garam itu disebut punya budaya senang bicara. Saat 3G dimatikan, trafik voice 2G justru bertambah.

Sehingga, jika ponsel mereka belum mendukung 4G, maka jaringan 2G akan tetap mendominasi. Berbeda jika sudah bisa memanfaatkan WhatsApp maka pesan instan tersebut akan lebih mendominasi.

Untuk saat ini, pengembangan jaringan dengan BTS 4G masih menjadi fokus perusahaan untuk mendukung bisnis layanan data dan FMC (fixed mobile cenvergence).

Sedangkan, untuk BTS 2G masih dipertahankan dengan jumlah yang relatif tidak ada penambahan lagi. Oleh karena itu, operator telekomunikasi yang identik dengan warna biru ini tidak mempunyai target dalam pemutusan jaringan 2G.