APJII: Transformasi Digital Butuh Infrastruktur yang Baik
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Laporan Google, Temasek dan Bain & Company di 2022 menyebutkan penetrasi digital baru mencapai 78 persen.
Indonesia telah memimpin ekonomi digital untuk regional Asia Tenggara dengan nilai gross merchandise value (GMV) atau nilai penjualan bruto mencapai US$77 miliar (Rp1.198,3 triliun).
Apabila komitmen pemerataan infrastruktur digital digalakkan oleh berbagai pihak tidak hanya pemerintah tapi juga pihak terkait seperti penyedia jasa internet, maka Indonesia bisa mencapai proyeksi ekonomi digital 2045 mencapai Rp22.513 triliun.
Selain itu, data yang dihimpun Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), masih ada sekitar 20 persen masyarakat di Indonesia yang belum mendapatkan akses ke internet pada 2022.
Untuk itu, mereka menyatakan siap mengupayakan pemerataan akses internet agar dapat menyukseskan percepatan transformasi digital nasional.
Sebagai asosiasi yang menghimpun para penyedia jasa internet secara nasional, APJII optimistis pemerataan infrastruktur digital akan mendorong Indonesia mencapai potensi optimalnya di sektor digital.
"Apapun yang berhubungan sama transformasi digital membutuhkan infrastruktur yang baik. Di Indonesia jika kita melihat pemerataan akses infrastruktur jadi PR. Saat semua infrastruktur selesai (dibangun), maka semuanya akan terlayanani," kata Ketua APJII Muhammad Arif Angga, dalam Digital Transformation Indonesia & Expo (DTI-CX) di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2023.
Berkaca dari hal itu, pemerataan akses internet menjadi prioritas APJII sejalan dengan program pemerintah menyediakan konektivitas di wilayah-wilayah yang belum tersentuh layanan telekomunikasi.
"Dengan akses internet yang merata, Indonesia bisa mendapatkan potensi ekonomi digital dengan lebih maksimal," papar dia.
Dukungan APJII dalam pemerataan internet menyukseskan transformasi digital juga turut diperkuat oleh salah satu anggotanya yang merupakan perusahaan BUMN, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.