Elon Musk Akhirnya Punya XXX

Elon Musk.
Sumber :
  • Stars and Stripes

Jakarta – Miliarder Elon Musk akhirnya memiliki 'XXX'. Logo yang dimaksud bukan yang berhubungan sama seks atau pornografi, melainkan produk yang diciptakan oleh rival Mark Zuckerberg tersebut. Apa saja? Berikut penjelasannya berdasarkan data yang diolah VIVA Tekno.

Pertama adalah SpaceX, atau kepanjangan dari The Space Exploration Technologies Corporation. Ini perusahaan yang didirikan pada 2002 dan bergerak di bisnis antariksa serta satelit komunikasi. SpaceX berkantor pusar di Hawthorne, California, Amerika Serikat (AS).

Selanjutnya, Tesla Model X. Seri tersebut diklaim sebagai mobil SUV listrik pertama dunia. Tesla Motors berdiri pada 2003 dengan kantor pusat di Austin, Texas, AS. Tesla Model X merupakan produk ketiga dari lini produk Tesla yang resmi dikenalkan ke publik pertama kali pada 9 Februari 2012.

Kapsul Crew Dragon milik SpaceX.

Photo :
  • popularmechanics

Terakhir atau ketiga yakni logo Twitter yang baru, X. Elon Musk mengatakan jika dirinya berencana mengubah logo Twitter, dari simbol burung biru yang legendaris menjadi X.

Ini menandai apa yang akan menjadi perubahan besar terbaru sejak ia membeli platform media sosial tersebut seharga US$44 miliar pada tahun lalu.

Ia mengunggah tweet: "Dan segera, kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan, secara bertahap, semua burung,” tulisnya. Elon Musk memposting gambar X yang berkedip-kedip, dan kemudian dalam obrolan audio Twitter Spaces.

Ia juga menjawab "Ya" ketika ditanya apakah logo Twitter akan berubah, menambahkan bahwa "itu (perubahan logo) seharusnya sudah dilakukan sejak lama".

Interior Tesla Model X

Photo :
  • Motorauthority

Salah satu alasan mengganti logo Twitter bahwa Elon Musk membeli Twitter adalah percepatan untuk menciptakan X – aplikasi segalanya.

Twitter diperkirakan memiliki sekitar 200 juta pengguna aktif harian, tetapi berulang kali mengalami kegagalan teknis sejak taipan itu membeli apa yang disebut aplikasi burung seharga US$44 miliar di tahun lalu dan memecat sebagian besar stafnya.

Sejak itu, banyak pengguna dan pengiklan sama-sama kecewa di situs media sosial karena biaya yang diperkenalkan untuk layanan gratis sebelumnya, perubahan moderasi konten, dan kembalinya akun sayap kanan yang sebelumnya dilarang.