Antraks: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
- Teguh Joko Sutrisno
Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tiga warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terinfeksi anthrax atau antraks, yang diduga kuat tertular dari sapi kurban di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Meskipun jarang terjadi pada manusia, antraks dapat berpotensi mematikan dan memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.
Artikel ini akan membahas jenis antraks, gejala yang terkait, penyebab, pengobatan yang umum digunakan, serta langkah-langkah pencegahan yang penting untuk diketahui.
Jenis Antraks
- Antraks kulit / Cutaneous anthrax
Jenis ini merupakan bentuk paling umum dari antraks pada manusia. Infeksi terjadi melalui luka terbuka pada kulit yang terpapar spora Bacillus anthracis. Gejalanya berupa lesi atau bisul yang terlihat seperti luka bernanah, terasa gatal, dan bisa berubah menjadi ulkus. Umumnya benjolan ini muncul di area wajah, leher, lengan, dan tangan.
- Antraks Inhalasi / Pulmonary anthrax
Jenis ini terjadi ketika seseorang menghirup spora Bacillus anthracis yang ada di udara. Pulmonary anthrax memiliki gejala awal seperti flu, seperti demam, batuk berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Bentuk ini adalah yang paling berbahaya dan serius dari antraks.
- Gastrointestinal Anthrax
Jenis ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging yang terkontaminasi oleh Bacillus anthracis. Gejalanya meliputi mual, muntah darah, diare berdarah, dan peradangan usus.
- Injectional Anthrax
Jenis ini terjadi pada individu yang menggunakan obat terlarut dan disuntikkan yang terkontaminasi spora Bacillus anthracis. Gejalanya meliputi demam, pembengkakan, nyeri, dan abses pada area suntikan.
Gejala Antraks
Gejala antraks bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan menggigil. Gejala lain mungkin termasuk mual, muntah, batuk berdarah, sesak napas, dan lesi kulit yang terinfeksi.
Penyebab Antraks
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Manusia dapat terinfeksi antraks melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi seperti daging atau bulu hewan.
Pengobatan Antraks
Pengobatan antraks melibatkan penggunaan antibiotik yang efektif, seperti ciprofloxacin, doxycycline, atau penicillin. Penting untuk segera memulai pengobatan begitu diagnosis antraks dikonfirmasi untuk meningkatkan kesempatan pemulihan. Pada kasus yang parah, perawatan intensif di rumah sakit mungkin diperlukan.
Pencegahan Antraks
- Vaksinasi
Vaksin antraks tersedia dan direkomendasikan untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar antraks, seperti pekerja di industri peternakan atau laboratorium.
- Perlindungan Pribadi
Ketika berada di daerah yang berpotensi terpapar antraks, penting untuk menggunakan peralatan perlindungan diri yang sesuai, seperti masker respirator dan sarung tangan.
- Kebersihan dan Higienis
Memastikan kebersihan yang baik dalam pemrosesan dan penanganan daging, serta menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, dapat membantu mencegah infeksi antraks.
- Pengawasan Hewan
Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap penyakit antraks pada hewan ternak, serta mengadopsi tindakan karantina jika terjadi wabah, dapat membantu mencegah penularan kepada manusia.
Antraks adalah penyakit yang serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Mengetahui jenis-jenis antraks, gejalanya, penyebab, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting.
Melalui pencegahan yang baik dan penanganan yang cepat, risiko terkena antraks dapat dikurangi. Jika kamu mencurigai adanya gejala atau paparan antraks, segera hubungi profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.