Bumi (Bisa) Ditelan Lubang Hitam?

Lubang hitam atau black hole.
Sumber :
  • Russia Today

VIVA Tekno – Bagi penduduk Bumi yang menatap ke luar angkasa, Tata Surya tampak dikelilingi oleh miliaran bintang di Bima Sakti.

Akan tetapi, jika kita melihat lebih jauh lagi, mungkinkah ditemukan bukti bahwa manusia berada di sesuatu, yang bahkan lebih fantastis seperti lubang hitam (black hole)?

Lubang hitam adalah suatu tempat di alam semesta di mana gravitasi begitu kuat sehingga mendistorsi ruang dan waktu di sekitarnya di mana begitu masuk, tidak ada apa pun —bahkan cahaya— yang bisa keluar.

Dalam satu skenario, lubang hitam bisa menelan Bumi sejak lama. Namun, jika hal itu terjadi maka tarikan gravitasi akan menjadi bencana besar, kata Gaurav Khanna, fisikawan lubang hitam di University of Rhode Island.

Saat Bumi mendekati lubang hitam, waktu akan melambat. Bergantung pada ukuran lubang hitamnya maka materi dapat direntangkan menjadi bentuk seperti spageti.

Bahkan, jika satu-satunya planet yang bisa dihuni itu selamat dari 'spaghettifikasi', Bumi akan terikat pada singularitas yang padat dan kecil, di mana planet akan dibakar oleh tekanan dan suhu gaya gravitasi yang tak terduga.

Jadi, kita bisa mengesampingkan kemungkinan jika black hole menelan Bumi di beberapa titik dalam sejarahnya yang akan dilenyapkan dalam sepersekian detik.

Tapi, ada cara lain di mana Bumi bisa berakhir di perut lubang hitam di mana planet bisa terbentuk saat ada di dalam sana, menurut situs Live Science, Selasa 20 Juni 2023.

Bumi dilihat dari luar angkasa.

Photo :
  • NASA

“Sebuah lubang hitam terlihat sangat mirip dengan Big Bang secara terbalik. Perhitungannya terlihat mirip," kata Khanna.

Sementara sebuah lubang hitam runtuh di titik kecil yang sangat padat, Big Bang meledak dari titik tersebut. 

"Satu teori berpendapat bahwa Big Bang pertama kali adalah singularitas lubang hitam di induk alam semesta yang lebih besar. Pusat padat dikompresi sampai entah bagaimana meledak dan bayi alam semesta terbentuk di dalam lubang hitam," kata Khanna. 

Teori yang dikenal sebagai kosmologi Schwarzschild, menunjukkan bahwa alam semesta kita sekarang mengembang di dalam black hole yang merupakan bagian dari induk alam semesta.

Secara teori, skenario ini berarti bahwa alam semesta dapat eksis dan perjalanan kembali melalui lubang hitam —kemungkinan hal yang mustahil, karena cahaya bahkan tidak dapat melakukan perjalanan sebaliknya— akan membuka alam yang tidak diketahui. 

Namun, teori ini tidak mungkin dibuktikan karena tidak ada yang dapat melakukan perjalanan kembali melintasi cakrawala peristiwa lubang hitam.

Namun, jika Bumi berada di dalam black hole, para ahli memiliki beberapa perkiraan ukuran jurang antariksa, "Jika kita berada di lubang hitam, itu pasti sangat besar," kata Scott Field, seorang profesor matematika di University of Massachusetts Dartmouth.

Jika itu masalahnya, para ilmuwan akan menyadarinya. Akan ada tanda-tanda yang dapat diamati dari perputaran lubang hitam yang distorsinya halus sebab gravitasi ekstrem —seperti waktu yang melambat dan materi yang meregang— adalah saat orang bergerak di dalam lubang hitam.