Heboh Prasasti Kutukan Ditemukan di Arab Saudi

Ilustrasi prasasti kuno.
Sumber :
  • www.discovery.com/Francesco D'andria

VIVA Tekno – Salah satu prasasti Thamud, yang berasal dari akhir abad pertama hingga abad keempat tahun masehi. Ini ditemukan oleh seorang warga Arab Saudi bernama Khalid Al-Fraih di daerah Tabhar barat laut Tabuk, yang dipenuhi dengan banyak prasasti dan monumen kuno.

Dilansir dari Arab News, Rabu, 7 Juni 2023, Profesor tulisan Arab kuno, Suleiman Al-Theeb, mengatakan bahwa prasasti Thamud ini ditulis di fasad salah satu gunung Wadi Tabhar.

Bendera

Photo :
  • 1370991

"Yang menarik adalah mereka menggunakan kutukan sehingga kejahatan menimpa... mereka yang memutarbalikkan dan menyabotase... itu. Jenis kutukan ini terkenal dalam prasasti Thamud, Nabataean, Palmyria dan Safaitic," katanya.

Diketahui masyarakat yang mendiami daerah itu berabad-abad lalu adalah orang-orang kafir yang melakukan penyembahan berhala.

"Kutukan ini ditulis, kemungkinan besar, untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti mereka yang ingin menghancurkan tuhannya... dan tujuan intimidasi dengan kutukan adalah untuk mempertahankan dan mempertahankan apa yang telah ditulis," katanya.

Al-Theeb juga mengungkapkan bahwa tulisan dan prasasti di bebatuan mirip dengan materi terbitan yang dapat dilihat masyarakat sekarang.

"Jika dua orang tidak setuju atau terjadi masalah di antara mereka, biasanya mereka akan menyerang batu orang lain. Untuk mencegah orang lain menyerang batu mereka, mereka biasa menulis di atasnya kata-kata ancaman, kutukan dan intimidasi dari murka para dewa. Ketakutan itu nyata dan orang-orang akan menahan diri untuk tidak menghancurkan bebatuan," jelasnya.

Fakta menarik yang diungkapkan Al-Theeb adalah bahwa orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang tinggal di Semenanjung Arab memiliki kebebasan untuk mengukir pikiran, perasaan, puisi, atau kutukan mereka di atas batu.

Ilustrasi

Photo :
  • 199151

Hal ini berbeda dengan mereka yang tinggal di Mesopotamia, Suriah, dan Mesir, di mana prasasti ditulis secara eksklusif oleh para pemimpin atau mereka yang berstatus tinggi.

Dia menekankan bahwa prasasti ini sangat penting karena menggambarkan sejarah peradaban sebelumnya, dan harus dipantau serta didokumentasikan oleh spesialis untuk dapat dilestarikan.