Ramalan Stephen Hawking Terbukti
- U-Report
VIVA Tekno – Teori Stephen Hawking yang paling terkenal tentang lubang hitam baru saja mendapat pembaruan yang mengerikan yakni teori yang menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta pasti akan menguap.
Pada 1974, Hawking mengusulkan bahwa lubang hitam akhirnya menguap yang dikenal sebagai radiasi Hawking - pengurasan energi secara bertahap dalam bentuk partikel cahaya yang muncul di sekitar medan gravitasi lubang hitam yang sangat kuat.
Sekarang, pembaruan baru pada teori tersebut menunjukkan bahwa radiasi Hawking tidak hanya diciptakan dengan mencuri energi dari black hole tetapi juga dari semua objek dengan massa yang cukup.
Jika teorinya benar, berarti segala sesuatu di alam semesta pada akhirnya akan lenyap, energinya perlahan-lahan keluar darinya dalam bentuk cahaya, menurut situs Science Alert, Senin, 5 Juni 2023.
"Itu berarti benda-benda tanpa cakrawala peristiwa (titik gravitasi tidak dapat kembali di mana tidak ada apa pun, bahkan cahaya, yang dapat lolos dari lubang hitam), seperti sisa-sisa bintang mati dan benda besar lainnya di alam semesta, juga memiliki jenis radiasi," kata penulis utama Heino Falcke, seorang profesor astrofisika di Universitas Radboud di Belanda.
Setelah waktu yang sangat lama, itu akan menyebabkan segala sesuatu di alam semesta akhirnya menguap, seperti lubang hitam. Ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang radiasi Hawking tetapi juga pandangan kita tentang alam semesta dan masa depannya.
Menurut teori medan kuantum, tidak ada yang namanya ruang hampa kosong. Ruang justru dipenuhi dengan getaran kecil yang jika diberi energi cukup, secara acak akan meledak menjadi partikel virtual, menghasilkan paket cahaya atau foton berenergi sangat rendah.
Dalam sebuah makalah penting yang diterbitkan pada tahun 1974, Hawking meramalkan bahwa gaya gravitasi ekstrem yang dirasakan di mulut lubang hitam —horizon peristiwa— akan memunculkan foton dengan cara ini.
Gravitasi, menurut teori relativitas umum Einstein, mendistorsi ruang-waktu sehingga medan kuantum yang semakin melengkung, semakin dekat dengan tarikan gravitasi yang sangat besar dari singularitas lubang hitam.
Karena ketidakpastian dan keanehan mekanika kuantum, Hawking mengatakan bahwa pelengkungan ini menciptakan kantong yang tidak rata dengan waktu pergerakan yang berbeda dan lonjakan energi selanjutnya di seluruh medan.
Ketidakcocokan energi ini membuat foton muncul di ruang yang terdistorsi di sekitar lubang hitam, menyedot energi dari medannya sehingga mereka dapat muncul.
Jika partikel-partikel itu kemudian lolos dari lubang hitam, pencurian energi ini membuat Hawking menyimpulkan bahwa —dalam skala waktu yang jauh lebih lama dari usia alam semesta saat ini— lubang hitam pada akhirnya akan kehilangan semua energinya dan menghilang sepenuhnya.