Angka Kelahiran di Jakarta Turun, Bagaimana Jumlah Penduduk?

Bayi lahir di Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA Tekno – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 318,9 juta jiwa pada 2045. Sensus Penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali di mana pada tahun lalu jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 270,20 juta jiwa.

"Di Jakarta angka kelahiran turun di bawah dua. Tapi Bodetabek masih sangat tinggi," ujar Sekretaris DKP (Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan) BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional), Rudi Arifianto dalam konferensi pers virtual, Senin, 22 Mei 2023.

Analisis data akan menjadi penting. Oleh sebab itu DKP ingin membuka ruang diskusi membangun hal tersebut, dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.

"Banyak hal yang bisa kita cermati, baik data imigrasi, masyarakat di daerah tertentu dan data potensi penduduk, bagaimana terkoneksi dengan wilayah pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Banyak hal bisa didorong melalui pembangunan dengan data yang jelas. Itu sesuai dengan misi yang telah termaktub dalam Peraturan Presiden 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Gedung BRIN.

Photo :
  • BRIN

Jumlah penduduk diketahui mengalami peningkatan sebesar 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil SP 2010 yang sebesar 237,5 juta jiwa dengan laju pertambahan penduduk (LPP) per tahun sekitar 1,25 persen berbanding 1,49 persen dari tahun 2010.

Sensus Penduduk tahun 2020 juga menunjukkan proporsi usia produktif 15-64 tahun mencapai 70,72 persen. Hal ini menandakan bahwa Indonesia masih dalam masa bonus demografi di mana usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non produktif dan di prediksi jumlah lanjut usia pada tahun 2045 menjadi 19,9 persen (BPS, 2021).

Selanjutnya, pada 2020, BPS melakukan LFSP. Hasilnya berupa kumpulan data terkait parameter demografi (kelahiran, migrasi, dan kematian), pendidikan, disabilitas, ketenagakerjaan, perumahan, dan informasi penting lainnya.

Parameter tersebut bermanfaat untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN Bidang Kependudukan. Menindaklanjuti LSFP 2020, BRIN menjadi fasilitator kementerian dan lembaga (K/L) terkait untuk merumuskan kebijakan dan strategi ke depan bagi pemerintah menuju Indonesia Maju.