Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

Data Center Area31.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

VIVA Tekno – Tren pertumbuhan pusat data di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya permintaan terkait data center lokal. Pusat data digunakan oleh perusahaan untuk melengkapi aplikasi serta menyimpan data-data penting.

Data center dirancang berdasarkan jaringan penyimpanan dan sumber daya komputasi yang memungkinkan transfer aplikasi dan data bersama. Asia Tenggara merupakan salah satu pasar data center dengan pertumbuhan tercepat secara global.

Hal tersebut didorong oleh peningkatan adopsi layanan cloud, kemunculan layanan 5G, dan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan internet segalanya (IoT). Pada 2021, Singapura mengakomodir lebih dari 55 persen dari total kapasitas pusat data di kawasan ini.

Area31 Datacenter di Depok, Jawa Barat.

Photo :
  • Dok. Dunia Virtual Online

Pasar data center Indonesia bernilai US$1,7 miliar (Rp25 triliun) pada 2020 dan diperkirakan mencapai US$3,3 miliar (Rp48 triliun) pada 2026 dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 11,4 persen selama periode 2021-2026.

Asal tahu saja, jumlah data center di Indonesia tidak terlalu banyak karena prosesnya kompleks dan memerlukan banyak persyaratan. Misalnya lokasi, harus aman dan terlindungi dari ancaman bencana seperti banjir hingga gempa Bumi.

Pusat data juga harus punya koneksi internet stabil, sistem pendingin baik, pasokan listrik cukup, sistem keamanan tingkat tinggi, tenaga ahli dan dukungan teknis andal, sampai mendapatkan sertifikasi dari badan pemerintah atau lembaga independen sebagai jaminnan bahwa data center beroperasi sesuai standar.

Ilustrasi data center.

Photo :
  • Pixabay

Bicara sertifikasi, Data Center Area31 mengantongi dua sertifikasi, yakni Rated 3 Facilities ANSI/TIA-942-B dan ISO/IEC 22237 Availability Class 3 & Protection Class 3 dari EPI – lembaga sertifikasi data center independen yang diakui dunia.

Menurut Direktur Utama Area31 Michael Alifen, dua sertifikasi tersebut membuktikan jika data center miliknya sangat aman dan tidak ada berkompromi dengan pemadaman atau downtime. Ia juga mengaku kalau Area31 merupakan perusahaan data center pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang meraih dua sertifikasi tersebut.

"Sertifikasi ini sangat sulit. Sebab, pusat data harus memiliki kesiapan dalam infrastruktur, teknologi, serta fasilitas. Sistem duplikasi dan keamanan (redundancy and security) juga menjadi nilai terpenting dalam memenuhi standar EPI untuk memberikan sertifikasi ke perusahaan data center," kata Michael, kala berbincang dengan VIVA Tekno dan sejumlah media massa di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Bendera negara Anggota ASEAN dan Timor Leste di The Golo Mori Convention Cente

Photo :
  • ANTARA/Shofi Ayudiana

Berlokasi strategis di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Indonesia, Area31 dapat ditempuh dengan waktu hanya 30-40 menit dari Jakarta Central Business District (CBD), sehingga dijanjikan cocok untuk Datacenter Facility utama maupun Disaster Recovery Center (DRC).

Pusat data itu menempati lahan seluas 20 ribu meter persegi, dan bisa mengakomodasi hingga 1.200 rak. Pembangunannya dibagi menjadi dua fase, dengan fase pertama berisi 4 data hall berkapasitas total 600 rak.

Area31 juga menawarkan solusi Teleport Facility, yakni alokasi lahan di area atap gedung sebagai tempat Colocation Stasiun Bumi penyedia layanan VSAT. Data center ini didukung oleh kapasitas listrik premium sebesar 10 Megawatt untuk jaminan ketersediaan layanan 99,99 persen bagi pelanggan.