Dari Sampah Plastik Jadi Paving Block hingga Perahu
- vstory
VIVA Tekno – Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020, wilayah lautan Indonesia tercemar sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi (g/m2) dan diperkirakan jumlah sampah di kawasan laut Indonesia secara keseluruhan sudah mencapai 5,75 juta ton.
Jenis sampah paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 g/m2 atau 35,4 persen dari total sampah di laut Indonesia. Permasalahan sampah plastik sangat mendesak dan menjadi perhatian tidak cuma pemerintah. Krisis iklim merupakan salah satu dampak dari penggunaan berlebih plastik sekali pakai.
Telkomsel menggandeng PlusTik menggelar aktivitas Beach Clean Up (pembersihan sampah) dan mengumpulkan sampah cangkang dan kemasan kartu SIM dari outlet penjual pulsa yang berada di sekitar Area Pantai Waecicu, Pantai Binongko, dan Pantai Pede, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 7-13 Mei 2023.
Aktivitas ini turut mengajak komunitas lokal dari kalangan anak muda di Labuan Bajo dan diharapkan dapat berperan dalam menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya penanganan sampah plastik dan penerapan 'waste management' di tingkat nasional dan Asia Tenggara, sekaligus menjadi bagian kegiatan pendukung KTT ASEAN ke-42.
"Dengan mengedepankan prinsip environment, social, and governance (ESG), kami terus berupaya mengambil peran untuk menggandeng seluruh elemen masyarakat membuka lebih banyak peluang dalam solusi pengelolaan sampah plastik," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono, Selasa, 9 Mei 2023.
Kegiatan pembersihan sampah, khususnya sampah berbahan plastik, pada tiga pantai tersebut juga melibatkan sejumlah komunitas pemuda lokal yang berada di Labuan Bajo, seperti Mahasiswa/i Politeknik eLBajo Commodus, Komunitas Komodo Sea Cleaners, dan Komunitas Plastic Man.
Sampah yang berhasil dikumpulkan nantinya akan dipilah kembali dan diupayakan dapat didaur ulang oleh PlusTik menjadi barang yang bermanfaat lainnya.
"Kami berhasil mengumpulkan total 1,4 ton sampah, di mana sepertiganya plastik. Nah, plastik yang biasa didaur ulang adalah high value plastic seperti kemasan air mineral. Tapi banyak kami temukan justru low value plastic seperti sachet, pouch, kemasan snack. Kami punya teknologi yang mengolah low value plastic menjadi produk akhir guna ulang seperti paving block hingga perahu," jelas Pendiri dan Kepala Eksekutif PlusTik, Reza Hasfinanda.
Selain kegiatan pembersihan pantai, Telkomsel juga mendukung PlusTik untuk memproduksi 1.000 mobile phone holder yang terbuat dari 100 persen dari material plastik daur ulang, yang akan dibagikan sebagai cinderamata bagi para tamu, peserta delegasi, dan panitia KTT ASEAN ke-42.