Telkom Hanya Garap Bisnis 'Papan Atas'
- VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA Tekno – Kinerja PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk cemerlang pada triwulan I 2023. Perseroan membukukan pendapatan Rp36,1 triliun atau tumbuh 2,5% secara tahunan (yoy) dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp18,9 triliun.
Tak hanya pendapatan, profitabilitas Telkom menguat dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp6,4 triliun.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengaku semakin gencar mengimplementasikan strategi Five Bold Moves pada tahun ini.
Strategi yang dimaksud yaitu Fixed Mobile Convergence (FMC), Data Center Co, Infra Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo.
"Kinerja tiga bulan pertama tahun ini jadi awal baik dan motivasi untuk dapat terus memberikan pencapaian dan kontribusi yang maksimal," kata dia, dalam keterangan resminya, Minggu, 30 April 2023.
Hingga akhir Maret tahun ini, total belanja modal Telkom mencapai Rp7,4 triliun atau 20,6% dari total pendapatan. Anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Pada segmen mobile, Telkomsel membukukan pendapatan Rp21,5 triliun atau tumbuh 1,1% dari periode yang sama tahun lalu.
Digital business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 84,4% dari total pendapatan. Segmen ini tumbuh positif 7,1% yoy mencapai Rp18,2 triliun dibanding periode yang sama di 2022.
Telkomsel telah melayani 151,1 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 11% yoy menjadi 4.217.405 TB dan konsumsi payload menyentuh 12.324 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 11,7% yoy.
Sebagai informasi, pada 6 April 2023, Telkom telah menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel.
Aksi korporasi ini merupakan salah satu bagian dari implementasi strategi utama Five Bold Moves, tepatnya FMC. Dengan mengintegrasikan IndiHome dan Telkomsel maka Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel.
Sementara Telkom ke depannya akan fokus pada segmen Business to Business (B2B). Bersamaan dengan integrasi ini, terdapat perubahan komposisi kepemilikan di Telkomsel, di mana kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1%, sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9%.
Pada segmen consumer, pendapatan IndiHome tercatat sebesar Rp7,2 triliun atau tumbuh positif 5% dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,9% dari total pendapatan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50%.
Pertumbuhan pelanggan IndiHome sebesar 7% dari akhir tahun lalu menjadi 9,4 juta pelanggan, yang 65% di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 35% pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome berada pada kisaran harga Rp264 ribu.
Pada segmen enterprise, Telkom mencatat kinerja sebesar Rp4,5 triliun atau tumbuh 7,8% yoy lewat layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan.
Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.
Pada segmen bisnis menara, Mitratel menutup triwulan I 2023 dengan kepemilikan sebanyak 36.439 unit menara atau tower dengan tenancy ratio 1,46x. Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun atau tumbuh 9,9% yoy, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara.
EBITDA dan laba bersih anak usaha Telkom itu dalam tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 16,2% dan 9,1% yoy. Demi memperkuat portofolio bisnis, Mitratel mengembangkan bisnis Fiber-to-the-Tower dengan membangun 19.496 km fiber optik dan mengakusisi kabel lainnya sepanjang 6.012 km.