Planet Kerdil Terdeteksi Nyempil di Antara Mars dan Jupiter

Planet Mars, Jupiter, dan Venus terlihat pada malam hari.
Sumber :
  • telegraph.co.uk

VIVA Tekno - Ketika para astronom melihat orbit planet-planet, mereka merasa seperti ada planet yang 'hilang' di antara orbit Planet Jupiter dan Mars. Sebenarnya, di antara keduanya terdapat sabuk asteroid ialah kumpulan benda-benda berbatu besar dan kecil.

Mungkinkah ini planet yang hilang? Para astronom berpendapat bahwa Jupiter terbentuk cukup awal sehingga gravitasinya merusak peluang planet lain untuk berkumpul di wilayah antara Mars dan Jupiter.

Saat menjumlahkan massa total semua objek di sabuk asteroid, pengamat akan mendapatkan material yang berukuran hampir sama dengan Rhea, bulan Saturnus yang relatif kecil. Jadi benda-benda tersebut tidak bisa benar-benar disebut planet.

Namun, pada hari ketika Jupiter terbentuk, mungkin ada lebih banyak materi di wilayah ini daripada yang kita lihat sekarang. Gravitasi Jupiter yang kuat akan menjangkau dan mengganggu orbit planetesimal di wilayah tersebut.

Beberapa akan terlempar keluar ke Tata Surya bagian luar, dan yang lainnya akan didorong ke dalam untuk bertabrakan dengan Matahari atau menabrak planet-planet bagian dalam.

Mungkin juga sebuah planet ada di Tata Surya awal, tetapi kemudian ada tabrakan besar yang membuatnya keluar jalur dan berputar ke dalam atau ke luar, tidak pernah terlihat lagi.

Penampakan badai di Planet Jupiter.

Photo :
  • NASA, ESA, CSA, JUPITER ERS TEAM

Menurut situs Solar System NASA, Kamis, 20 April 2023, planet kerdil Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter dan merupakan satu-satunya planet kerdil yang terletak di Tata Surya bagian dalam.

Itu adalah anggota pertama dari sabuk asteroid yang ditemukan ketika Giuseppe Piazzi melihatnya pada tahun 1801. Ketika NASA Dawn tiba pada tahun 2015, Ceres menjadi planet kerdil pertama yang menerima kunjungan dari pesawat ruang angkasa.

Disebut asteroid selama bertahun-tahun, Ceres ternyata jauh lebih besar dan sangat berbeda dari tetangganya yang berbatu sehingga para ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai planet kerdil pada 2006.

Meskipun Ceres terdiri dari 25 persen dari total massa sabuk asteroid, Pluto masih 14 kali lebih masif. Ceres dinamai dari dewi jagung dan panen biji-bijian dari bahasa Romawi. Kata sereal berasal dari nama yang sama.

Radius dari benda luar angkasa ini hanya 296 mil (476 km). Ceres membutuhkan 1.682 hari Bumi, atau 4,6 tahun Bumi untuk melakukan satu perjalanan mengelilingi Matahari.

Tidak ada bukti adanya atmosfer di Ceres, hanya uap air sporadis, kemungkinan dari es yang terlontar akibat tumbukan kecil. Planet ini juga tidak memiliki bulan dan cincin.