Terjemahan Awal Alkitab yang Hilang Ditemukan
- Pixabay/congerdesign
VIVA Tekno – Para ilmuwan telah menemukan 'bab tersembunyi' yang telah lama hilang dari teks Alkitab hampir 1.500 tahun setelah pertama kali ditulis.
Bagian yang hilang merupakan salah satu terjemahan paling awal dari Injil, menurut penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal New Testament Studies.
Fotografi ultraviolet digunakan untuk menemukan bab yang tersembunyi di bawah tiga lapisan teks oleh para peneliti, termasuk Grigory Kessel dari Austrian Academy of Sciences.
“Sampai saat ini, hanya dua manuskrip yang diketahui berisi terjemahan Injil Syria Kuno,” kata Kessel yang dikutip dari situs Independent, Senin, 17 April 2023.
Salah satunya ada di British Library di London dan yang lainnya ditemukan di Biara St Catherine di Gunung Sinai.
Para peneliti mengatakan teks yang baru ditemukan itu adalah interpretasi dari Injil Matius pasal 12 yang awalnya diterjemahkan sebagai bagian dari terjemahan bahasa Syria Kuno sekitar 1.500 tahun yang lalu.
Mereka mengatakan fragmen itu sejauh ini merupakan satu-satunya sisa manuskrip keempat, yang membuktikan versi Syria Kuno, menawarkan gerbang unik ke fase awal dalam sejarah transmisi tekstual Injil.
Teks tersebut juga menawarkan wawasan baru tentang perbedaan informasi yang terkandung dalam terjemahan.
Misalnya, bahasa Yunani asli dari Matius pasal 12 ayat 1 mengatakan, "Pada waktu itu Yesus pergi ke ladang gandum di hari Sabat dan murid-muridnya menjadi lapar dan mulai memetik bulir-bulir gandum dan memakannya,".
Sedangkan terjemahan bahasa Syria mengatakan, "... mulai memetik bulir-bulir gandum, menggosoknya di tangan mereka, dan memakannya," bunyinya.
"Sejauh menyangkut penanggalan buku Injil, tidak diragukan lagi bahwa buku itu diproduksi tidak lebih dari abad keenam,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.
Dia menambahkan meskipun sejumlah manuskrip bertanggal dari periode ini terbatas, perbandingan dengan manuskrip Syria memungkinkan kita untuk mempersempit kerangka waktu ke paruh pertama abad keenam.
Karena kelangkaan perkamen di wilayah tersebut sekitar 1.300 tahun yang lalu, halaman sering digunakan kembali, kebanyakan dengan menghapus teks Alkitab sebelumnya.
“Penemuan ini membuktikan betapa produktif dan pentingnya interaksi antara teknologi digital modern dan penelitian dasar ketika berhadapan dengan manuskrip abad pertengahan,” kata Claudia Rapp, Direktur Institute for Medieval Research di Austrian Academy of Sciences.