Mengharap Berkah Ramadhan
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Pelaku bisnis Indonesia juga fokus investasi bidang teknologi serta mempersiapkan tenaga kerja berkualitas. Berkah Ramadhan tahun ini diharapkan bisa menularkan optimisme.
Dengan adanya sebagian besar Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang akan jatuh di kuartal kedua maka akan terjadi pertumbuhan konsumsi yang signifikan.
Hal ini karena adanya momentum mudik Lebaran yang tidak terlaksana selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan konsumsi tersebut kami perkirakan akan menjaga tren pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini," kata Kepala Eksekutif Grant Thornton Indonesia Johanna Gani di Jakarta, Rabu, 12 April 2023.
Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stabil di kuartal kedua, laporan tahunan Grant Thornton, International Business Report (IBR), juga menggarisbawahi optimisme dari pelaku bisnis di Indonesia yang sangat baik, di mana 76 persennya optimis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat sepanjang 2023.
Angka ini, lanjut Johanna, menempatkan pelaku bisnis Indonesia pada peringkat pertama secara global. Optimisme itu sedikit berbeda dengan optimisme para pelaku bisnis global yang menurun 5 persen menjadi 59 persen (turun dari 64 persen dibandingkan kuartal I 2022).
Optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama, yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual. Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan (revenue) mereka di tahun ini yang diyakini oleh 84 persen responden.
Lalu, 72 persen dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka di tahun ini terlepas dari resesi yang menghantui. Tidak hanya itu.
Sebanyak 74 persen pelaku bisnis Indonesia juga akan fokus untuk melakukan investasi di bidang teknologi dan juga menyelenggarakan berbagai program guna mempersiapkan tenaga kerja berkualitas.
"Tentunya kami berharap laporan tahunan ini dapat menularkan semangat, optimisme, dan berkah Ramadhan," tutur Johanna.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tidak mencapai lebih dari 5 persen sebagaimana beberapa kuartal sebelumnya.
Namun, meski begitu, ia memperkirakan Indonesia bisa mempertahankan momentum positif dengan beberapa indikator yang mengarah pada pemulihan ekonomi berkelanjutan dalam beberapa bulan ke depan.
"Saya melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal satu," jelasnya.