Lubang Hitam Mengarah ke Bumi, Ilmuwan Resah

Lubang hitam atau black hole.
Lubang hitam atau black hole.
Sumber :
  • Russia Today

VIVA Tekno – Para ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi PBC J2333.9-2343 telah direklasifikasi setelah menemukan lubang hitam supermasif menghadap Tata Surya kita, lapor Royal Astronomical Society.

Mereka mulai mempelajari galaksi ini karena menunjukkan sifat yang aneh, sebagaimana dikutip dari situs New York Post pada Rabu, 29 Maret 2023.

"Hipotesis kami adalah jet relativistik dari lubang hitam supermasif telah mengubah arahnya, dan untuk memastikan gagasan itu kami harus melakukan banyak pengamatan,” kata Lorena Hernandez-Garcia.

Dia menemukan fakta di mana saat kita melihat nukleus tidak lagi memberi makan lobus, berarti black hole (lubang hitam) itu sudah sangat tua. Mereka adalah peninggalan aktivitas masa lalu, sedangkan struktur yang terletak lebih dekat ke nukleus mewakili pancaran yang lebih muda dan aktif.

Menurut masyarakat, galaksi yang jaraknya sekitar 657 juta tahun cahaya awalnya diklasifikasikan sebagai galaksi radio. Tetapi para ilmuwan menyadari bahwa fenomena luar angkasa telah berputar 90 derajat dan sekarang mengarah ke pusat Bumi.

Bumi dan Bulan.

Photo :
  • First Post

Para peneliti di Royal Astronomical Society sekarang mengungkapkan bahwa galaksi membentang hampir 4 juta tahun cahaya, sekitar 40 kali ukuran Bima Sakti.

Para ilmuwan saat ini tidak yakin apa yang memicu perubahan arah, meskipun beberapa orang percaya bahwa PBC J2333.9-2343 bertabrakan dengan galaksi lain, mengakibatkan pergeseran arah.

Tidak jelas juga bagaimana arah lubang hitam akan mempengaruhi galaksi kita. Lubang hitam ini bukan satu-satunya ancaman yang dihadapi Bumi.

Menurut data baru, tiga asteroid dekat Bumi (NEA) ditemukan di Tata Surya bagian dalam dan dapat menimbulkan risiko serius bagi Bumi.

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid. Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang berdiameter sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut sebagai pembunuh planet," imbuh astronom Scott Sheppard dalam siaran pers NOIR Lab.