Investasi Emas Digital Diklaim Lebih Aman dan Transparan
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Investasi emas dalam bentuk digital tengah menjadi tren. Hal tersebut dikarenakan bentuknya yang lebih transparan dari sisi informasi dibanding emas fisik, menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya.
"Harga yang ditampilkan kepada masyarakat itu mengikuti naik turun yang sama, serta di waktu yang sama," ujarnya di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa konsumen bisa membeli emas sesuai dengan anggaran yang disiapkan. Sementara di toko fisik akan ada biaya-biaya yang tak terduga, bahkan punya kebijakan yang berbeda antara satu toko ke toko lainnya.
Belum lagi dari segi keamanan, di mana konsumen bisa memilih platform yang sudah mengantongi izin sehingga keaslian dan keamanan untuk penyimpanan produk akan lebih terjaga karena sudah dijamin pemerintah.
Senada dengan pernyataan tersebut, Tirta juga mengumumkan bahwa IndoGold telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai pedagang fisik emas digital melalui Keputusan Kepala Bappebti Nomor 001/BAPPEBTI/P-ED/01/2023.
"Dengan diperolehnya izin sebagai pedagang fisik emas digital oleh Bappebti, ini semakin memantapkan misi IndoGold karena diatur oleh lembaga yang berwenang,” kata Founder & CMO IndoGold, Indra Sjuriah.
Saat ini produk investasi emas digital dapat diakses di aplikasi IndoGold yang tersedia di Play Store maupun App Store. Pengguna bisa mulai berinvestasi emas digital mulai dari Rp10 ribu atau setara dengan 0,01 gram.
Selama periode 2022 sampai saat ini, nilai transaksi dan volume transaksi perdagangan fisik emas digital terus mengalami peningkatan seiring minat investasi emas digital yang didorong kesadaran berinvestasi pasca pandemi.
“Dengan kondisi supercycle commodity, diproyeksikan harga emas di tahun ini akan menguat seiring permintaan komoditas emas yang naik tajam dan perdagangan fisik emas digital di Indonesia memiliki potensi menjanjikan pada 2023," imbuh Tirta.
Indra mengatakan bahwa peningkatan minat investasi emas digital berkontribusi positif terhadap kinerja bisnis IndoGold. Berdasarkan data internal, Gross Transaction Value (GTV) perusahaan naik hingga 30 persen di tahun 2022.
"Kenaikan nilai total transaksi juga didorong oleh berbagai fitur seperti auto debet, notifikasi harga, program loyalitas Indogold Poin, penambahan metode pembayaran yang bekerjasama dengan bank digital serta penambahan opsi penarikan emas, tidak hanya ANTAM dan UBS, kini juga terdapat opsi emas logam mulia merk EmasKita dan Lotus Archi," lanjut Indra.