Paku Bengkok Digunakan saat Kremasi agar Orang Mati Tak Bangkit dari Kubur

Ilustrasi kuburan.
Sumber :
  • wikimedia.org

VIVA Tekno – Para arkeolog telah menemukan kremasi era Romawi di Turki barat daya. Mereka percaya upacara penguburan khusus dilakukan untuk menghentikan orang mati bangkit dari kubur untuk melakukan pembalasan.

Ritual ini termasuk mengkremasi individu di tempat dan mengelilinginya dengan paku bengkok yang dimaksudkan sebagai 'penghalang ajaib' terhadap almarhum. 

Terlepas dari intervensi atipikal ini, mereka yang wafat masih dimakamkan dengan hati-hati di pekuburan kota, disertai dengan barang kuburan yang termasuk botol parfum, bejana berisi makanan, dan koin untuk membayar jalan ke alam baka.

Studi ini dilakukan oleh arkeolog Johan Claeys dari Katholieke Universiteit Leuven. Mereka telah bekerja di pemukiman kuno Sagalassos, empat mil dari kota modern Aglasun, di Provinsi Burdur Turki.

Wilayah sekitar Pisidia diserap ke dalam Kekaisaran Romawi pada tahun 133 SM, menjadi bagian dari provinsi Romawi di Galatia pada tahun 25 SM.

Kuku bengkok digunakan saat sesi kremasi agar orang mati tidak bangkit kembali.

Photo :
  • Sagalassos Archaeological Research Project

Di bawah kekaisaran Romawi, Sagalassos semakin penting dan sangat disukai oleh Kaisar Hadrian, yang menamakannya kota pertama Pisidia, mengutip dari situs Express, Jumat, 17 Maret 2023.

Kota ini memperoleh budaya kekaisaran, dan bangunannya dibangun dengan gaya Romawi. Para peneliti mengatakan situs itu rusak parah akibat gempa bumi pada abad ketujuh Masehi. Setelah ditinggalkan, situs tidak pernah dirampok.

Analisis penguburan mengungkapkan bahwa budaya kremasi dilakukan sangat berbeda dari konvensi era Romawi dan penguburan lain yang diketahui dari Sagalassos.

Menurut peneliti menjadi normal bagi orang mati untuk dikremasi di atas tumpukan kayu pemakaman, setelah itu jenazah mereka akan dikumpulkan, dipindahkan, dan dikuburkan di tempat lain.

"Dalam konteks khusus ini, sisa-sisa manusia yang dikremasi tidak diambil tetapi dikubur di tempat, dikelilingi oleh paku yang sengaja ditekuk, dan dengan hati-hati disegel di bawah rakit ubin dan lapisan kapur," terangnya.

Para arkeolog percaya bahwa mereka yang melakukan kremasi takut akan pembalasan dari almarhum dan bahwa upacara penguburan yang unik ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa mereka tetap terkubur dengan aman.