Bjorka Pernah 'Menelanjangi' Menkominfo Johnny G Plate
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Tekno – Peretas atau Hacker Bjorka pernah melakukan aksi brutal pada tahun lalu. Ia, tidak hanya membocorkan data sensitif sejumlah perusahaan dan lembaga besar, tapi juga melakukan doxing terhadap sejumlah tokoh atau pejabat.
Salah satunya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Saat ulang tahunnya yang ke-66, Bjorka memberi Johnny G Plate 'kado’ dengan membocorkan yang diduga merupakan data pribadinya.
Data tersebut terdiri dari nomor telepon, nama, jenis kelamin, Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, agama, golongan darah, status pernikahan, status keluarga, ayah, ibu, istri dan ID vaksin.
Netizen yang mencari tahu kebenaran dari data pribadi itu menemukan jika hal tersebut adalah benar milik Menkominfo. Beberapa saat setelah kejadian ini pun, Bjorka menyebut kalau Johnny G Plate sudah mengganti nomor ponsel dengan nomor Amerika Serikat (AS).
Menkominfo Johnny G Plate menilai aneh saat Bjorka dielu-elukan sebagai pahlawan. Hal tersebut berkaitan dengan kasus kebocoran data pribadi yang kala itu kerap terjadi.
"Jangan sampai ruang kita diisi sama hacker hitam yang dianggap jadi pahlawan. Aneh. Saya lihat mereka jadi seperti pahlawan yang dielu-elukan," keluh Menkominfo.
Menurutnya, jika memberi dukungan seperti itu, sama seperti ambil bagian dalam ruang digital kotor, kebalikan dari apa yang diharapkan.
"Ini adalah era baru untuk menunjukkan secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh," tulis akun twitter @bjorkanism.
Selain menyebut Johnny G Plate bodoh, Bjorka juga menyebut jabatan Menkominfo tidak pantas diberikan kepada politisi dan anggota militer.
Selanjutnya, Bjorka juga menyebut bagaimana dirinya dengan mudah meretas sistem perlindungan data pribadi yang buruk di Indonesia. Ia pun mengaku meretas untuk temannya seorang WNI yang berdomisili di Warsawa, Polandia.
"Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah. Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya," ujar Bjorka.