Industri Kripto Lagi Harap-harap Cemas

Ethereum (ETH).
Sumber :
  • Al Jazeera

VIVA Tekno – Industri kripto dilanda kekhawatiran tentang hal yang akan terjadi selanjutnya, di mana salah satunya bahwa ‘sudah tidak ada lagi bank yang menyokong perusahaan-perusahaan kripto’.

Hal tersebut lantaran kegagalan tiga bank besar yang diklaim ramah kripto — Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank — menyebabkan stablecoin USD Coin (USDC) jatuh hingga ke level US$0,87 dari patoknya yang sebesar US$1.

Di tengah kekhawatiran yang memuncak seputar stablecoin, Kepala Eksekutif Binance Changpeng Zhao mengatakan bahwa dengan adanya ‘perubahan stablecoin dan bank’, maka pihaknya akan mengonversi dana US$1 miliar yang tersisa dalam Inisiatif Pemulihan Industri yang dimilikinya ke ‘kripto asli’.

Mata uang kripto asli yang ada dalam daftarnya mencakup Bitcoin (BTC), seperti dikutip dari situs Cointelegraph, Selasa, 14 Maret 2023.

Ia kemudian memposting tautan ke ID hash transaksi BTC dan ETH (Ethereum) tersebut, dan mengaku hanya butuh 15 detik untuk memindahkan US$980 juta dengan biaya transaksi US$1,98.

Menanggapi langkah yang dilakukan Zhao, para pemain kripto pun memiliki reaksi yang beragam.

Satu sisi memuji keputusan tersebut dengan menyebutnya ‘luar biasa’ dan mengusulkan saran penggunaan mata uang lain untuk mematok stablecoin.

Namun, sisi lainnya justru mempertanyakan langkah penjualan stablecoin Binance USD dan konversi dana tersebut menjadi aset yang lebih ‘fluktuatif'.

Pendiri dan Kepala Eksekutif Binance, Changpeng Zhao.

Photo :
  • Cointelegraph

Seperti diketahui, pada 10 Maret lalu, Circle, perusahaan di balik USDC, mengungkapkan bahwa mereka memiliki sekitar US$3,3 miliar yang terikat pada SVB yang tengah kolaps tersebut sehingga menyebabkan peristiwa depegging awal tersebut.

Namun, tiga hari kemudian, USDC telah bangkit kembali mendekati patoknya, yaitu US$1 — saat ini berkisar di angka US$0,99.

Circle juga memiliki sejumlah dana cadangan rahasia yang tertahan di Silvergate Bank, yang berbasis di Amerika Serikat (AS), dan kini sudah bangkrut bersama SVB dan Signature Bank.

Ketidakstabilan di sekitar USDC menyebabkan efek domino pada stablecoin lain. Misalnya, Dai, USDD, dan FRAX, yang juga tergelincir dari patoknya, yaitu US$1.