Hari Valentine di 2046 Bakal Bikin Deg-degan

Asteroid mendekati Bumi.
Sumber :
  • India.com

VIVA Tekno – Hari Valentine pada tahun 2046 akan tampak suram di mana ada asteroid yang hampir saja menabrak Bumi. Para ilmuwan telah mengumumkan bahwa mereka mengawasi batu luar angkasa yang baru ditemukan yang mungkin menabrak planet.

"Kami telah melacak asteroid baru bernama 2023 DW yang memiliki peluang sangat kecil untuk menabrak Bumi pada 2046," kata NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa).

Agensi menambahkan seringkali ketika objek baru pertama kali ditemukan, dibutuhkan beberapa minggu data untuk mengurangi ketidakpastian dan memprediksi orbitnya secara memadai bertahun-tahun ke depan.

Analis orbit akan terus memantau asteroid 2023 DW dan memperbarui prediksi saat lebih banyak data masuk, sebagaimana dilansir dari situs Metro, Sabtu, 11 Maret 2023.

Badan antariksa itu mengatakan asteroid tersebut memiliki diameter rata-rata 49 meter dan saat ini berjarak 0,12 unit astronomi (au) atau 17 miliar km dari Bumi.

Satu au (satuan astronomi) adalah kira-kira jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari. Namun jika asteroid benar-benar menabraknya, kemungkinan besar tidak akan menyebabkan bencana global.

 

Pada tahun 1908, asteroid berukuran serupa sekitar 50-60 meter meledak di atas hutan Siberia Timur yang jarang penduduknya. Itu menyebabkan ledakan 12 megaton yang meratakan sekitar 80 juta pohon di area seluas 2.150 km persegi.

Laporan saksi mata menunjukkan bahwa setidaknya tiga orang mungkin tewas dalam peristiwa tersebut. Pada skala yang lebih besar, asteroid yang dianggap telah memusnahkan dinosaurus diyakini memiliki lebar antara 10 hingga 15 kilometer.

Lokasi tumbukan yang dikenal sebagai kawah Chicxulub berpusat di Semenanjung Yucatan di Meksiko. Sekalipun asteroid itu benar-benar ancaman, NASA memiliki teknologi untuk menanganinya.

Pada September 2022, NASA berhasil melakukan misi Double Asteroid Redirection Test (DART) yang berhasil menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid kecil sebagai bagian dari misi uji perlindungan planet.

Meski asteroid bernama Dimorphos tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, tujuan dari misi tersebut adalah untuk  menunjukkan bahwa batuan berbahaya yang masuk dapat dibelokkan dengan cara sengaja untuk menabraknya.