Nahas, Karyawan Paling Loyal di Twitter Hingga Tidur di Kantor, Dipecat Elon Musk

CEO Twitter Elon Musk.
Sumber :
  • The Economic Times

VIVA Digital – Eksekutif Twitter, yang sempat viral dalam foto tidur di lantai di kantor pusat Twitter ketika Elon Musk memberlakukan budaya kerja "sangat keras" telah dipecat, menurut laporan.

Esther Crawford, karyawan "peninggalan dari rezim lama" yang dilaporkan mendapatkan kepercayaan Musk, karyawan paling loyal dan masuk ke lingkaran dalam ketat mogul yang tertutup itu, dikabarkan telah dipecat pada akhir pekan lalu, melansir New York Post

Sumber mengatakan bahwa Crawford dan beberapa pemimpin produk lainnya mengetahui bahwa mereka dipecat setelah mereka dikunci dan tak bisa masuk ke sistem perusahaan, pada akhir pekan lalu. 

Karyawan Twitter Esther Crawford

Photo :
  • Twitter

Crawford turun ke media sosial pada Minggu malam dan menanggapi semburan kritik dari pengguna Twitter yang mencatat bahwa dia akhirnya didepak meskipun dulu kesetiaannya kepada bos barunya sangat besar. 

"Hal terburuk yang bisa Anda dapatkan dari menonton saya menggunakan Twitter 2.0 adalah bahwa optimisme atau kerja keras saya adalah sebuah kesalahan," tulis Crawford.

“Mereka yang mencemooh & mengejek harus berada di pinggir lapangan dan bukan di arena,” katanya, merujuk pada kutipan terkenal dari Theodore Roosevelt.

“Saya sangat bangga dengan tim yang membangun melalui begitu banyak kebisingan & kekacauan.” tulisnya. 

Beberapa pengguna Twitter menuduh Crawford sebagai seorang "penjilat" sementara yang lain mencela bahwa "benar-benar mengejutkan, bahwa kesetiaan tidur di kantor saja tidak cukup dan dia tetap dipecat."

Crawford, yang dipercaya untuk mengawasi layanan berbayar Twitter Blue, menonjol karena dia adalah salah satu dari sedikit petinggi terpercaya Musk yang tidak dibawa dari salah satu perusahaannya yang lain, Tesla, SpaceX, dan The Boring Co. 

Pemilik Twitter Elon Musk.

Photo :
  • MarketWatch

Crawford adalah salah satu dari lusinan insinyur, manajer produk, ilmuwan data, dan kepala tim yang diberhentikan, menurut situs berita yang berpusat pada teknologi. Setidaknya 200 karyawan diberhentikan dalam putaran terakhir pemotongan. 

Sebelum Musk membeli perusahaan tersebut, Twitter mempekerjakan sekitar 7.500 orang. Namun terlapor per Senin ini, jumlah tersebut telah dipangkas menjadi sekitar 2.000 orang, pemotongan 73% yang mencengangkan.

Perusahaan media sosial Musk, yang dia beli seharga $44 miliar tahun lalu, harus melakukan pembayaran bunga tahunan sebesar $1,2 miliar sesuai ketentuan pembelian perusahaan yang sangat diungkit oleh sang mogul.