AS Tidak Bisa Buktikan Keberadaan UFO
- Global News
VIVA Tekno – Ketertarikan publik terhadap benda-benda luar angkasa tiba-tiba menyala kembali ketika militer Amerika Serikat (AS) melakukan penembakan dan menjatuhkan tiga benda tak dikenal (UFO).
Berbicara dengan media setelah benda-benda ini ditembak jatuh, Komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) Jenderal Glen VanHerck menahan diri untuk tidak secara eksplisit mengesampingkan kemungkinan keterlibatan beberapa jenis alien.
Sayangnya, pejabat militer AS lainnya dengan cepat memupus harapan tersebut. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre secara khusus mengatakan bahwa tidak ada indikasi alien atau aktivitas makhluk luar angkasa dari benda asing yang ditembak jatuh tersebut.
Beberapa hari setelah dia membuat pernyataan ini, militer negeri Paman Sam itu menghentikan pencarian dua benda terbang tak dikenal yang mereka tembak jatuh karena pejabat Kanada terus mencari yang ketiga, yang jatuh di wilayah Kanada.
Untuk teori yang ini adalah pesawat luar angkasa mungkin tampak agak aneh. Jadi sulit untuk mengatakan pada dengan tepat apa yang ditembak jatuh oleh militer AS.
Beberapa anggota Kongres AS bersikeras bahwa Presiden Joe Biden berutang penjelasan kepada publik Amerika, dengan Senator dari Partai Republik Tom Cotton mengatakan bahwa Biden harus mengungkapkan langsung dan di depan kamera tentang objek tersebut serta langkah apa yang dia ambil untuk melindungi wilayah udara Amerika yang berdaulat.
Sementara itu, tampaknya orang-orang di Amerika Serikat (AS) menjadi kurang skeptis tentang kemungkinan adanya kehidupan alien yang cerdas, menurut situs Sputniknews, Selasa, 21 Februari 2023.
Jajak pendapat YouGov tahun lalu mengungkapkan bahwa 34 persen responden percaya bahwa UFO adalah kapal alien yang mungkin merupakan bentuk kehidupan alien dan hanya 32 persen mengatakan ada penjelasan ilmiah alami untuk fenomena tersebut.
Sebagai perbandingan, dalam jajak pendapat serupa yang dilakukan oleh salah satu majalah AS pada 1996, hanya 20 persen responden yang menyuarakan kepercayaan mereka pada alien, sementara 54 persen memilih penjelasan ilmiah tentang UFO.
Pemerintah AS sendiri telah melihat fenomena UFO beberapa kali dalam sejarahnya di bawah naungan program seperti Project Sign dan Project Blue Book di abad ke-20 dan Program Identifikasi Ancaman Dirgantara Lanjutan (AATIP) yang lebih baru.
Sementara AS tampaknya tidak mengeluarkan biaya untuk upaya ini, dengan US$22 juta yang ditenggelamkan ke dalam AATIP. Program ini tidak menemukan titik terang dari keberadaan alien menurut data yang tersedia untuk umum.