Polusi Udara Bikin Remaja Darah Tinggi
- pexels
VIVA Tekno – Paparan jangka panjang terhadap partikel polusi udara kecil yang dikenal sebagai PM2.5 dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih tinggi pada remaja yang tinggal di London.
Paparan tingkat tinggi nitrogen dioksida (NO2), polutan dari lalu lintas diesel di London dikaitkan dengan tekanan darah rendah pada kelompok ini, menurut para ilmuwan.
Tim dari Kings College London mengatakan bahwa berdasarkan temuannya, yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menilai bagaimana polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan jantung anak-anak dan remaja.
Profesor epidemiologi sosial Seeromanie Harding mengatakan, penelitian mereka terhadap 3.000 remaja 'memberikan peluang unik untuk melacak keterpaparan remaja yang tinggal di lingkungan yang kekurangan'.
"Mengingat lebih dari satu juta anak di bawah 18 tahun tinggal di lingkungan di mana polusi udara lebih tinggi dari standar kesehatan yang direkomendasikan, ada kebutuhan mendesak untuk lebih banyak melakukan studi untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang ancaman terhadap pengembangan kaum muda," ujarnya.
Partikel polusi kecil ukurannya cukup kecil sehingga bisa terhirup ke dalam tubuh. Polutan ini dapat masuk ke aliran darah, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saluran udara.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti meneliti efek polusi udara pada anak-anak yang bersekolah di 51 sekolah di London. Mereka menganalisis data dari 3.284 remaja, menindaklanjuti dari usia 11-13 dan 14-16 tahun.
Hasilnya menunjukkan Particulate Matter (PM2.5) –polutan kecil yang berasal dari asap knalpot mobil, bangunan, dan bahan industri– dikaitkan dengan tekanan darah tinggi di segala usia, terutama di kalangan anak perempuan.
Sementara itu, NO2 dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, melansir dari situs Metro, Jumat, 10 Februari 2023.
"Efek NO2 pada tekanan darah mirip dengan apa yang kami dan peneliti lain amati sebelumnya setelah menelan sayuran berdaun hijau atau jus bit," kata rekan penulis Andrew Webb dari King College London.
Menurutnya ini kaya akan nitrat makanan (NO3-) yang meningkatkan konsentrasi nitrit (NO2-) yang bersirkulasi dalam darah dan menurunkan tekanan darah. Efek ini dapat dipertahankan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dengan terus mengkonsumsi sayuran kaya nitrat.
Para peneliti juga menemukan remaja dari kelompok etnis minoritas terkena konsentrasi polusi rata-rata tahunan yang lebih tinggi di rumah daripada rekan kulit putih di Inggris.
Namun dampak polutan terhadap tekanan darah tidak berbeda menurut etnis, berat badan, atau status ekonomi.
"Temuan ini menyoroti potensi peran merugikan dari paparan konsentrasi partikel yang lebih tinggi pada tingkat tekanan darah remaja," kata penulis korespondensi Alexis Karamanos, dari King College London.
Penelitian lebih lanjut yang mengikuti remaja yang sama dari waktu ke waktu dalam konteks sosio-ekonomi yang berbeda akan diperlukan untuk memahami apakah dan bagaimana paparan konsentrasi polutan yang lebih tinggi dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular anak-anak dan remaja secara berbeda.