Jawaban Mengejutkan Intelijen AS soal Balon Mata-mata China
- Chad Fish via AP
VIVA Digital – Balon misterius yang berasal dari China telah ditembak jatuh di Amerika Serikat (AS). Pihak China bersikeras kalau balon itu hanya untuk mengamati cuaca dan melenceng dari jalurnya, sementara AS yakin tujuannya adalah untuk mengintaian.
Seperti dikutip dari NYTimes, Pejabat intelijen AS percaya balon mata-mata China itu merupakan bagian program pengawasan besar-besaran yang dijalankan militer China, menurut sumber yang mengetahui informasi tersebut.
Program pengawasan, yang mencakup sejumlah hal serupa, sebagian dijalankan di provinsi Hainan di China. AS tidak mengetahui ukuran pasti armada pengintai China, tetapi sumber mengatakan program itu telah menggelar setidaknya dua lusin misi di sedikitnya lima benua dalam beberapa tahun terakhir.
Kira-kira setengah lusin dari penerbangan itu masuk di wilayah udara AS . Kemudian, tak semua balon yang terlihat di seluruh dunia memiliki model yang sama dengan yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan. Jadi, ada berbagai macam variasi balon pengintai.
Di sisi lain, di laboratorium pemerintah di Quantico, Virginia, tim elit FBI akan meneliti sisa-sisa balon yang ditemukan, mencoba mempelajari segala hal tentang intelijen yang mungkin ada dan mencari cara terbaik untuk melacak balon penjual sejenis di masa depan.
Sumber mengatakan para pejabat ingin memahami sebanyak mungkin tentang kemampuan teknis balon itu termasuk jenis data apa yang dapat dikumpulkan, satelit apa yang terhubung dengannya, dan apakah ia memiliki kerentanan yang mungkin dapat dideteksi oleh AS.
Para penyelidik akan meneliti tanda apa yang dipancarkannya untuk mengetahui apa ada cara yang lebih baik bagi AS untuk melacak balon semacam ini di masa mendatang.
Komandan Komando Utara AS, Jenderal Glen VanHerck, mengakui kepada wartawan pada hari Senin bahwa AS di masa lalu luput dari penglihatan sehingga memungkinkan balon-balon sebelumnya melintas ke wilayah udara AS tanpa terdeteksi.
Bakal dicaritahu juga apakah balon itu mengirimkan data yang dikumpulkannya secara real time ke militer China atau apakah perangkat itu menyimpan data yang akan diambil setelah China mendapatkannya kembali.