Kubah Kiamat akan Dibangun, Isinya Bikin Mual
- National Poo Museum
VIVA Tekno – Para ilmuwan sedang menciptakan lemari besi yang disebut ‘kubah kiamat’ untuk menampung sampel kotoran manusia dari seluruh dunia.
Dengan membangun kubah kiamat, mereka berharap dapat melindungi keanekaragaman mikroba yang ada di Bumi dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kesehatan global dipengaruhi oleh triliunan bakteri yang hidup di dalam usus manusia.
Kubah kiamat bernama ‘Microbiota Vault’ ini merupakan sebuah proyek yang mengambil inspirasi langsung dari Svalbard Global Seed Vault – sebuah fasilitas di salah satu negara Kutub Utara, Norwegia, untuk melindungi keragaman global benih tanaman pangan.
Kehadiran kubat kiamat tersebut adalah gagasan dari tim peneliti yang terobsesi dengan mikroba yang berbasis di Universitas Basel, Universitas Lausanne, ETH Zurich, dan Universitas Rutgers.
Menguraikan rencana mereka dalam makalah yang diterbitkan di Jurnal Science pada 2018, para peneliti menjelaskan bagaimana munculnya banyak penyakit dan kondisi dalam beberapa dekade terakhir.
Penyakit tersebut di antaranya obesitas, diabetes, asma, alergi, penyakit radang usus, alzheimer, dan autisme yang dapat dikaitkan dengan perubahan dalam mikrobioma manusia yang disebabkan oleh urbanisasi, industrialisasi, dan globalisasi.
Lalu, pola makan manusia yang berubah, penggunaan antibiotik yang berlebihan, dan pendekatan kebersihan telah mempengaruhi keragaman mikroba yang hidup di usus banyak orang.
“Jika kita melihat kotoran pemburu-pengumpul yang tinggal di belahan dunia yang jauh, kita akan bisa melihat mikrobioma usus yang jauh lebih beragam dan kuat. Namun, keragaman ini semakin terancam dan para ilmuwan berpendapat hal ini berdampak pada sistem kekebalan dan kesehatan global kita,” mengutip situs IFL Science, Kamis, 9 Februari 2023.
Sementara sains baru mulai memahami pentingnya mikrobioma manusia, masih banyak yang harus dipelajari dan sejumlah besar pengetahuan berisiko hilang selamanya.
Analisis metagenomik sebelumnya menunjukkan bahwa 80 persen bakteri yang menghuni tubuh manusia tidak diketahui, mendorong metafora 'materi gelap mikroba'.
Keanekaragaman yang tidak diketahui tersebut juga meluas ke archaea, eukariota mikroba, dan virus. Secara keseluruhan, ini berarti ada bahaya kehilangan informasi dan peluang berharga yang tidak dapat ditarik kembali.
Mereka berpendapat bahwa solusinya adalah dengan biobank untuk melestarikan keanekaragaman mikroba dunia dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menguasai ilmu mikrobioma manusia.
Pada 2021, inisiatif Gudang Mikrobiota memicu fase peluncuran proyek, memasuki periode dua tahun untuk memulai pemasangan biobank di suatu tempat di Swiss.
Tujuan mereka adalah untuk mulai mengumpulkan beragam sampel mikroba, yang terutama berasal dari kotoran manusia, dan mengawetkannya baik melalui pembekuan dalam kriogenik atau pengeringan beku.
Sudah ada lanskap yang kaya dari proyek-proyek yang ada dengan harapan dapat mencapai hal serupa. Salah satu contohnya Global Microbiome Conservancy ya g sudah beraksi dan telah mengumpulkan lebih dari 1.000 sampel microbiome dari orang-orang yang tinggal di Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia.