5 Peninggalan Nenek Moyang yang Masih Ada di Tubuh Manusia
- U-Report
VIVA Tekno – Pada dasarnya manusia mempunyai nenek moyang yang sama. Ini berarti banyak fitur dalam tubuh kita terbentang ribuan atau bahkan jutaan tahun.
Dalam biologi, istilah 'homologi' berkaitan dengan kesamaan struktur berdasarkan keturunan dari nenek moyang yang sama. Ini berbeda dengan struktur 'analog' seperti sayap pada serangga dan burung.
Berikut adalah lima contoh sifat kuno yang masih terlihat pada manusia saat ini, mengutip dari laman Science Alert, Selasa, 24 Januari 2023.
Selangkah lebih maju
Tindakan membiasakan berjalan dengan dua kaki, yang dikenal sebagai bipedalisme adalah salah satu langkah terbesar nenek moyang kita.
Hampir setiap bagian dari kerangka kita dipengaruhi oleh peralihan dari berjalan dengan empat kaki menjadi berdiri tegak. Adaptasi ini meliputi penyelarasan dan ukuran tulang kaki, tulang pinggul, lutut, tungkai, dan tulang belakang.
Peningkatan pesat ukuran otak kita terjadi tak lama setelah kita mulai berjalan tegak. Ini membutuhkan perubahan pada panggul agar bayi berotak lebih besar bisa masuk melalui jalan lahir yang melebar.
Panggul kita yang melebar (terkadang disebut iliac flaring) adalah fitur homolog yang dimiliki oleh beberapa garis keturunan fosil manusia purba serta semua yang hidup saat ini.
Otak besar kita itu kemudian memicu ledakan seni, budaya, dan bahasa, konsep penting ketika mempertimbangkan apa yang menjadikan kita manusia.
Sebuah lubang di kepala
Manusia memiliki lubang besar lainnya (dikenal sebagai fenestrae) di tengkorak. Hewan dengan satu jendela di tengkorak mereka dikenal sebagai synapsida, berarti lengkungan yang menyatu, mengacu pada lengkungan bertulang yang ditemukan di bawah bukaan tengkorak di belakang setiap mata.
Saat ini semua mamalia, termasuk manusia, adalah synapsida (selain reptil dan burung). Synapsida terkenal lainnya dari zaman prasejarah termasuk Dimetrodon yang sering salah diidentifikasi.
10 jari kaki dan tangan
Pola lima jari di tangan atau kaki manusia ini dikenal sebagai 'kaki pentadaktil', ditemukan di sebagian besar amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
Sebuah studi yang dilakukan Alice Clement menggambarkan digit pertama yang ditemukan terawetkan di dalam sirip ikan. Peneliti menggunakan metode pencitraan yang kuat untuk mengintip ke dalam fosil berusia 380 juta tahun bernama Elpistostege dari Quebec, Kanada, untuk mengungkap jari ikan tertua.
Ikan pertama yang mengembangkan jari-jarinya masih mempertahankan sinar sirip di sekelilingnya sehingga tulang-tulang ini tidak akan terlihat pada hewan secara eksternal.
Tetrapoda paling awal (hewan berkaki empat dengan tulang punggung yang akhirnya pindah dari air ke darat) bereksperimen dengan jumlah digit, yang terkadang ditemukan berjumlah enam, tujuh atau delapan digit.
Panjang gigi
Pada tahun 2022, tim ahli paleontologi mendeskripsikan fosil gigi ikan yang diisolasi dari batuan zaman Silur di provinsi Guizhou, China. Penemuan luar biasa ini mendorong usia minimum gigi 14 juta tahun dari temuan sebelumnya. Ini berarti gigi kita kembali ke 439 juta tahun yang lalu.
Ikan baru itu, vertebrata berahang paling awal, diberi nama Qianodus duplicis dan hanya diketahui dari gigi khusus yang terisolasi yang dikenal sebagai 'whorls'.
Lingkaran gigi adalah deretan gigi aneh yang melingkar dengan sendirinya dalam pola spiral (paling terkenal hadir dalam hiu gergaji, Helicoprion).
Namun demikian, gigi pada ikan berahang memiliki sejumlah fitur yang ditemukan pada vertebrata berahang modern lainnya, yang menyoroti relevansinya dalam memahami evolusi gnashers kita sendiri.
Tumbuh tulang belakang
Hewan pertama yang menumbuhkan tulang belakang dipastikan memiliki keberanian menjelajah ke laut purba yang berbahaya 500 juta tahun yang lalu.
Notochord, hewan mirip cacing ini mengembangkan batang yang terbuat dari tulang rawan, berjalan di sepanjang bagian belakang tubuh. Ini memungkinkan pelekatan blok otot tersegmentasi dan ekor panjang yang memanjang di luar anus.
Semua hewan dengan notochord disebut chordata dan mencakup segala sesuatu, mulai dari sea squirt hingga camar laut, yang terdiri dari lebih 65.000 spesies hidup.