5 Fakta Chernobyl Ukrania, Baru Bisa Dihuni 3.000 Tahun Lagi
- Jason Minshull/Wikimedia
VIVA Tekno – Chernobyl merupakan bekas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang berlokasi di Ukraina. Namun, pembangkit listrik itu sudah tidak lagi beroperasi karena terjadi kecelakaan fatal pada 26 April 1986.
Apalagi, kecelakaan itu menyebabkan daerah di sekitar Chernobyl menjadi tidak bisa dihuni manusia. Hingga saat ini, para ilmuan telah mengembangkan zona eksklusi sejauh 19 juta atau sekitar 30 kilometer (km) di kawasan Chernobyl.
Setidaknya selama 3.000 tahun kemudian, barulah kawasan tersebut baru bisa dihuni manusia, karena tingkat radiasinya yang sangat tinggi.
Hingga kini, upaya tersingkir dan pemantauan radiasi masih berlanjut dan pembersihan diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya tahun 2065. Berikut adalah fakta Chernobyl di Ukraina yang perlu diketahui, dari Foxnews sebagai berikut:
1. Anugerah Keragaman Satwa Liar
kecelakaan itu terjadi di area “Hutan Merah” dengan luas sekitar 6 km. Hutan berwarna hijau ini menjadi cokelat kemerahan dan mati karena tanaman dan pohon menyerap begitu banyak radiasi tingkat tinggi yang berbahaya.
Kawasan tersebut “secara paradoks telah menjadi suaka unik bagi keanekaragaman hayati,” seperti yang disebutkan di Forum Chernobyl pada 2005.
Lantaran tak ada manusia lagi yang tinggal di kawasan tersebut, populasi satwa liar, termasuk serigala, beruang, elang, lynx, dan rusa telah meningkat dibanding sebelumnya. Saat mereka berkembang biak, radiasi terbukti menyebabkan adanya kelainan yang bisa membuat mereka bertahan hidup.
Misalnya ada burung dengan cacat yang cacat, kemudian tingkat terjadinya katarak juga tinggi, albinisme, hingga penurunan tingkat bakteri yang menguntungkan.
2. Chernobyl Jadi Tempat Wisata
Zona eksklusi yang tidak bisa dihuni sejak bencana terjadi memang ada. Namun, pihak berpendapat dari Ukraina membuka kawasan Chernobyl sebagai tempat wisata pada tahun 2011.
Wisatawan yang datang akan dipandu untuk melihat satwa liar dan menjelajahi kota-kota tak berpenghuni, ditambah dengan lanskap dari Pripyat. Kota yang dulu punya populasi mencapai lebih dari 45.000 jiwa kini benar-benar kosong dengan barang-barang yang ditinggalkan dengan tergesa-gesa.
Dulu, banyak pekerja pabrik dan keluarganya yang tinggal di tempat ini yang sekarang benar-benar menjadi kota mati. Demi keamanan tur di kawasan radiasi, pemandu akan membawa dosimeter atau alat pengukur radiasi.
Selain itu selama ada di zona radiasi, wisatawan juga tidak diperbolehkan untuk makan ataupun merokok di luar. Perlu diketahui juga setelah adanya miniseri “Chernobyl” di HBO, pariwisata ini juga mengalami peningkatan sebesar 40 persen.
3. Penyebab Kecelakaan di Chernobyl
Pembangkit listrik tenaga listrik di Chernobyl diketahui tidak memiliki bangunan penahan atau cangkang kedap gas yang menyalakan reaktor. Cangkang yang biasanya berbentuk kubah dan terbuat dari beton dan baja itu berfungsi untuk membatasi produksi fusi yang lepas dari kecelakaan ke udara
Selain adanya bangunan penahan, kecelakaan besar bisa terjadi karena sistem keselamatan darurat reaktor juga telah dimatikan saat melakukan pengetesan. Ada pekerja yang secara bijak menonaktifkan sistem pendingin teras darurat serta sistem keselamatan utama lainnya. Uap pun menumpuk yang membuat reaktor terlalu panas.
4. Setelah Kecelakaan, Masih Ada Reaktor yang Beroperasi
Kerugian besar akibat radiasi setelah ledakan terjadi sangat cepat, hanya dalam beberapa minggu saja. Pada 15 menit awal setelah ledakan, radioaktif turun menjadi seperempat dari nilai awalnya. Kemudian setelah satu hari setelahnya turun menjadi seperlima belas, lalu dalam tiga bulan turun menjadi kurang dari satu persen.
Saat reaktor nomor 4 meledak, tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir lainnya yang ada di Chernobyl padam.
Namun, dalam waktu satu setengah tahun kemudian atau lebih, sisa reaktor yang masih bisa berfungsi tetap digunakan, meski sudah mendapat kecaman dari dunia internasional. Bahkan, ribuan operator pembangkit terus bekerja. Baru setelah ada kebakaran aula turbin, dilakukanlah penutupan reaktor nomor 2 pada tahun 1991.
5. Jumlah Korban Tewas Tidak Diketahui
hingga saat ini, tidak diketahui secara pasti berapa sebenarnya korban dari ledakan di Chernobyl. Walaupun orang terakhir yang hidup pada hari ledakan telah meninggal, kematian akibat radiasi Chernobyl masih akan ada karena sudah memasuki rantai makanan.
Menurut Badan Penelitian Kanker, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 9.000 orang akan meninggal karena kanker dan leukemia terkait Chernobyl, jika kematiannya mengikuti pola yang mirip dengan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Di sisi lain, Kelompok Lingkungan Greenpeace mengatakan korban tewas Chernobyl bisa saja mencapai 90.000, bahkan lebih tinggi lagi karena adanya bahaya radiasi berbahaya.