Asal-usul Kenapa 1 Menit Setara dengan 60 Detik, Eksis Sebelum Masehi

Ilustrasi jam tangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Digital – Mungkin sebagian kalangan bertanya-tanya, bagaimana bisa satu jam sama dengan 60 menit dan satu menit setara dengan 60 detik. Rupanya pembagian waktu ini telah digunakan selama 400 tahun lamanya.

Dilansir dari Live Science, selama ribuan tahun peradaban kuno memandang ke langit untuk mengukur satuan besar waktu. Ada tahun, yaitu waktu yang dibutuhkan bumi untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi matahari dan bulan.

Namun membagi hari tidak semudah itu, meskipun jam dan menit berasal dari tradisi sejak ribuan tahun lalu. 

Ilustrasi waktu.

Photo :
  • U-Report

Penggunaan angka 60 dimulai dari Bangsa Sumeria yang menggunakan sistem bilangan berbeda. Saat kita menulis angka menggunakan basis 10 atau desimal, peradaban ini menulis basis 12 (duodecimal) dan basis 60 (seksigesimal).

Ada beberapa teori yang menunjukkan awal dari angka 60 ini. Budaya kuno menggunakan segmen dari setiap jari untuk menghitung sampai 12 di satu tangan. Hipotesisnya, 60 muncul dari penggunaan lima jari dari satu tangan dengan 12 ruas tangan lainnya.

Lalu ada yang menyatakan bahwa 12 adalah angka penting bagi Bangsa Sumeria dan orang Mesir. Hal tersebut karena jumlah siklus bulan dalam setahun dan jumlah konstelasi zodiak. Siang dan malam masing-masing dibagi menjadi 12 periode dan lahirlah 24 jam.

Selain itu, ada cerita di mana penaklukan Alexander The Great antara tahun 335 dan 324 Sebelum Masehi (SM). Ia membantu menyebarkan astronomi Babilonia ke Yunani dan India. 

Meskipun orang Yunani memiliki angka mereka sendiri di basis 10, katalog bintang Babilonia menciptakan hubungan yang begitu kuat antara astronomi dan sistem seksigesimal yang terus digunakan oleh para sarjana Yunani dan Romawi. Asosiasi ini segera mengalir ke navigasi dan trigonometri. 

Mengikuti penemuan Eratosthenes dari Kirene bahwa bumi itu bulat, pada abad pertama SM, Hipparchus dari Nicaea mengadaptasi derajat untuk mengukur garis bujur dan lintang.

Dua abad kemudian di Kekaisaran Romawi, Ptolemeus dari Aleksandria membagi koordinat derajat menjadi 60 (menit) dan 60 (detik). Konversi derajat, menit, dan detik ini masih digunakan sampai sekarang untuk memplot lokasi di bumi serta posisi bintang.

Jam mekanis pertama kali muncul di Eropa pada akhir abad ke-14, mengikuti desain jam matahari dan jam air. Astronom abad ke-16 mulai menyadari menit dan detik dengan menciptakan jam yang lebih baik dengan jarum menit dan detik untuk meningkatkan pengukuran langit.