Ilmuwan Sedang Coba-coba Bikin Ramuan

Gambar mikroskop dari deformasi struktur kristal.
Sumber :
  • Berkeley

VIVA Tekno – Selama penelitian para ilmuwan telah mempelajari paduan CrMnFeCoNi (kromium, mangan, besi, kobalt, dan nikel) setelah menyadari bahwa kekuatannya meningkat pada suhu nitrogen cair tanpa mengorbankan ketangguhan.

Namun, salah satu turunan dari paduan ini, CrCoNi, menunjukkan karakteristik yang lebih mencengangkan. Mereka telah mengidentifikasi paduan kobalt, nikel, dan kromium sebagai paduan terberat yang diketahui.

Tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley dan Laboratorium Nasional Oak Ridge, melaporkan hasil yang menggembirakan terkait CrCoNi.

Semua komponen bahan ini dicampur dalam proporsi yang sama. Ini adalah fitur yang langka di mana paduan biasanya mencampur konstituen secara berbeda. Namun yang terpenting, sifat performa dari campuran ini unik.

"Bila Anda merancang bahan struktural, Anda ingin mereka menjadi kuat tetapi tetap ulet dan tahan terhadap patah. Biasanya, ini merupakan kompromi antara sifat-sifat ini. Tapi bahan keduanya tidak menjadi rapuh pada suhu rendah, malah menjadi lebih keras," ujar Easo George.

Gambar mikroskop elektron dari fraktur di CrCoNi

Photo :
  • Berkeley

Paduan tersebut menunjukkan sifat kekuatan yang sangat tinggi, yang hanya meningkat dengan pendinginan ekstrem. Perilaku 'tidak memadai' yang sama ditunjukkan oleh parameter ketangguhan impak, yaitu ketahanan deformasi dan keuletan.

Bahkan varietas terbaiknya, Baja menjadi rapuh dalam keadaan seperti itu. Sedangkan material baru malah semakin kuat, dikutip dari situs Sputniknews, Selasa, 13 Desember 2022.

“Ketangguhan material ini di dekat suhu helium cair (20 kelvin, -424 Fahrenheit) setinggi 500 megapascal meter akar persegi. Dalam unit yang sama, ketangguhan sepotong silikon adalah satu, badan pesawat aluminium di pesawat penumpang sekitar 35, dan ketangguhan beberapa baja terbaik sekitar 100. Jadi 500 adalah angka yang mengejutkan," kata ilmuwan Robert Richie.

Hasil dari materi ini berbasiskan fakta bahwa ketika suhu turun ke tingkat kritis, kisi kristalnya berubah secara mendasar dari kubik menjadi heksagonal. Perilaku struktur atom ini memungkinkan logam untuk terus mengalir dan terus menghadapi hambatan baru dari rintangan pada tingkat yang jauh lebih besar.

Bahan tersebut tidak mungkin digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama karena pasokan kobalt dan nikel saat ini terbatas. Tapi kemungkinan akan lebih banyak digunakan dalam industri luar angkasa dan dalam produksi peralatan yang digunakan di Arktik.