Sebentar Lagi Elon Musk Punya Kejutan untuk Pengguna Twitter
- The Verge
VIVA Digital – Orang terkaya di dunia Elon Musk berencana untuk meluncurkan kembali layanan premium di Twitter yang akan menawarkan tanda verifikasi berwarna berbeda ke akun mulai minggu depan.
Jika benar demikian, maka ini adalah perubahan terbaru pada platform media sosial logo burung biru yang dibeli pemilik SpaceX dan Tesla tersebut.
Seperti dikutip dari situs ABC.net.au, Minggu, 27 November 2022, Twitter sebelumnya menangguhkan layanan premium, yang memberikan label centang biru kepada siapa pun yang membayar US$8 (Rp125 ribuan) per bulan.
Keputusan itu diambil karena gelombang akun palsu yang langsung hadir di platform. Awalnya, centang biru diberikan kepada entitas pemerintah, perusahaan, selebritas, dan jurnalis yang diverifikasi oleh platform untuk mencegah peniruan identitas.
Dalam versi terbaru, Musk mengkategorikan tanda verifikasi. Bagi perusahaan, akan mendapatkan tanda verifikasi emas, pemerintah akan mendapatkan tanda centang abu-abu, dan individu yang membayar layanan tersebut termasuk selebritas akan mendapatkan tanda centang berwarna biru.
"Semua akun terverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum tanda centang diaktifkan. Meski ini keputusan menyakitkan, tapi itu dirasa perlu," kata Elon Musk.
Lebih lanjut, ia menjanjikan 'penjelasan yang lebih panjang' pada minggu depan, dengan layanan itu akan diluncurkan secara bertahap mulai 2 Desember 2022. Ini bukan satu-satunya hal kontroversial yang dilakukan Elon Musk.
Sebelumnya, orang terkaya di dunia ini bersemangat untuk membuka akses bagi pemilik-pemilik akun Twitter yang sebelumnya diblokir.
Keputusan ini terlihat dari sebuah survei tidak resmi yang dibuat olehnya di media sosial berlogo burung biru tersebut yang meminta tanggapan haruskah dirinya membuka blokir akun Twitter untuk orang-orang tersebut.
Survei itu diikuti oleh lebih dari 3 juta akun dan sebanyak 72,4 persen responden memilih "Iya". Mereka mengharapkan adanya kesempatan kedua untuk para pemilik akun yang diblokir kembali mencuit di Twitter.
Jika Elon Musk mempertimbangkan dengan serius survei tidak resmi tersebut, maka ada kemungkinan akun-akun yang sebelumnya diblokir karena melakukan ujaran kebencian atau hate speech atau menyebarluaskan hoax bisa ikut dipulihkan.
Namun, Elon Musk menyakini pemulihan akun yang sebelumnya diblokir tidak akan diberikan kepada pihak yang melanggar hukum ataupun terlibat dalam penyebaran spam.