Ekonomi Sirkular Mengubah Sampah Jadi Cuan
- LITE are specialists in LED lighting
VIVA Digital – Pemerintah terus berupaya mengurangi emisi karbon melalui bebagai cara. Salah satunya dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular pada sektor pengelolaan persampahan perkotaan.
Konsep ekonomi sirkular adalah suatu sistem ramah lingkungan yang bertujuan memaksimalkan penggunaan material secara sirkular untuk meminimalisasi produksi limbah.
Caranya, memulihkan dan menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin secara sistemik dan berulang-ulang. Nah, pendekatan ini menggunakan metode sharing, leasing, reusing, repairing, refurbishing, dan recycling dalam pengelolaan sampah.
Konsep tersebut berbeda dengan pendekatan ekonomi tradisional yang menggunakan metode take-make-dispose (ambil-pakai-buang).
Dengan begitu, ekonomi sirkular disebut menjadi langkah yang tepat karena akan mengubah tumpukan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi melalui daur ulang.
Direktur Utama SCG Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn mendukung pemerintah Indonesia menerapkan ekonomi sirkular dalam mengelola sampah melalui Program Masyarakat Bersih Bebas Sampah (Mabbes).
"Kami menargetkan 70 persen sampah terkelola dengan baik dan benar, serta 70 persennya lagi pengurangan sampah di laut tahun 2025. Program ini sejalan dengan implementasi strategi SCG ESG 4 Plus, khususnya pada poin upaya mencapai net zero emission," ujar Chakkapong, Rabu, 16 November 2022.
Nantinya, sampah yang telah terkumpul akan dilakukan proses pemilahan lebih lanjut di Rumah Sampah Terpadu. Hasil pilahan sampah organik diolah melalui proses kompos untuk menjadi pupuk yang akan digunakan oleh masyarakat setempat untuk bercocok tanam.
Sementara hasil sampah non-organik dijual ke pelapak setempat dan sampah plastik residu dikelola melalui mesin pirolisis menjadi BBM Plas.
Direktur Utama Dow Indonesia Riswan Sipayung menekankan bahwa saat ini dunia membutuhkan kepemimpinan dalam keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Ia pun sudah menetapkan target keberlanjutan baru dalam mendorong peran ekonomi sirkular dan perlindungan iklim dengan fokus pada dua masalah. "Keduanya yaitu mengurangi emisi karbon dan mentransformasi limbah plastik," tegas dia.
Direktur Chandra Asri Edi Rivai menambahkan jika program Mabbes dijalankan berdasarkan prinsip ekonomi sirkular sehingga memastikan sampah yang dihasilkan dapat dikelola secara baik dan menjadi bahan baku untuk produk bernilai lainnya.
"Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan berkembang," tuturnya.
Program Mabbes diinisiasi oleh SCG Indonesia, Dow Indonesia dan Chandra Asri, serta didampingi oleh Vital Ocean Indonesia. Program ini telah diimplementasikan di RW 06, Desa Anyar Kabupaten Serang, Banten bekerja sama dengan Kelompok Kerja (POKJA) Gupi Mandiri.
Program tersebut dinilai sukses mengoperasikan Rumah Sampah Terpadu dengan cakupan pelayanan 212 KK, membuka 4 lapangan pekerjaan yang berperan sebagai petugas angkut dan pilah.
Total sampah yang dikelola dari program tersebu mencapai 168,3 ton, dengan 39,9 ton sampah daur ulang dan 25,9 ton total sampah plastik.