Iblis Punya Tanduk dan Kuku Panjang, Benarkah?
- U-Report
VIVA Digital – Iblis sering ditampilkan dengan tanduk di kepalanya, kaki berbulu, dan kuku kambing yang terbelah. Tapi mengapa iblis digambarkan dengan tanduk dan kuku?
Ternyata para ahli sejarah tidak sependapat mengenai kapan penggambaran iblis ini menjadi populer dan dari mana asalnya.
Penampakan iblis tidak dijelaskan dalam Alkitab, menurut Marina Montesano, profesor sejarah abad pertengahan dari Universitas Messana Italia.
Dia kemudian diidentikkan dengan naga atau ular di Taman Eden yang membujuk Hawa untuk memakan buah dari Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, tetapi tidak disebutkan tentang tanduk dan kukunya, di mana pun di dalam Alkitab.
Penggambaran iblis yang seperti kambing tidak muncul dalam gambar abad pertengahan atau bahkan Renaisans. Namun, pada abad ke-19, gagasan tentang setan bertanduk dengan kuku terbelah sudah masif.
Penggambaran awal iblis tidak menunjukkan dia dengan tanduk dan kuku, menurut situs Live Science, Rabu, 16 November 2022.
Misalnya, iblis adalah malaikat biru dalam mozaik abad ke-6 di Basilika Sant'Apollinare Nuovo di Ravenna, Italia. Kemudian dia diidentifikasi sebagai 'binatang buas' dan sering digambarkan sebagai seekor naga.
Lukisan Santo Agustinus (Santo Wolfgang) abad ke-15 yang menghadapi iblis menggambarkan dia sebagai makhluk mirip naga dengan sayap seperti kelelawar.
Tapi kemudian ada Pan. Dalam mitologi Yunani, Pan adalah dewa alam liar, penggembala, dan ternak yang biasanya ditampilkan dalam bentuk faun atau satir dengan kaki belakang, kuku, dan tanduk.
Beberapa sejarawan menyebut bahwa asosiasi kambing kuno dengan dunia bawah menggambarkan iblis modern dengan tanduk dan kuku kambing.
Misalnya, iblis Azazel mungkin dikaitkan dalam legenda Yahudi dengan ritual kambing hitam di mana itu merupakan seekor kambing yang dikutuk dengan dosa orang Yahudi lalu dikirim ke padang gurun pada Yom Kippur atau Hari Pendamaian.
Dalam sebuah studi tahun 2013 di jurnal Numen, sejarawan Universitas Ibrani Alexander Kulik berpendapat bahwa penggambaran iblis dengan tanduk dan kuku berasal dari literatur Yahudi awal dan dapat dilihat dalam The Greek Apocalypse of Baruch, sebuah teks yang ditulis dalam bahasa Yunani antara kejatuhan Yerusalem pada tahun 70M dan abad ketiga.
Teks itu menggambarkan ras iblis dengan bagian belakang keledai, mengklaim bahwa mereka membangun tingkat terendah Menara Babel. Kulik berpendapat bagian ini menunjukkan gagasan setan 'mirip satir' ada dalam pemikiran Yahudi pada saat itu.
Deskripsi itu, menurut Kulik, mungkin telah mempengaruhi penggambaran iblis di kemudian hari oleh orang Kristen sebagai satir melalui penulis Kristen yang mempelajari teks-teks Yahudi, seperti sarjana abad kedelapan Saint Jerome.