Industri Telekomunikasi, E-Commerce hingga Edutech Kumpul Bahas 4 Pilar

Digital Transformation Expo (DTE).
Sumber :
  • Telkomsel/VIVA

VIVA Tekno – Pameran teknologi Digital Transformation Expo (DTE) sebagai acara pendukung pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali, pada 13 hingga 17 November 2022.

DTE bagian dari rangkaian Digital Economy Working Group (DEWG) di momen Perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022. Gelaran ini dihadiri sejumlah pelaku bisnis lintas sektor. Mulai dari industri telekomunikasi, logistik, e-commerce, fintech, health-tech, hingga edutech.

Menurut Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, DTE fokus untuk menjadi etalase kesiapan, pencapaian, dan usaha Indonesia untuk mengakselerasikan transformasi digital di berbagai sektor, sekaligus untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor digital dalam negeri.

DTE juga akan membahas empat pilar utama yang meliputi pembangunan infrastruktur digital, pembangunan ekonomi digital, pembangunan masyarakat digital, dan pembangunan tata kelola pemerintahan digital.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.

Photo :
  • Telkomsel/VIVA

"Kami berharap, seluruh rangkaian Presidensi G20 ini dapat memberikan dampak positif, terutama dalam membuka lebih banyak potensi kolaborasi dan kemajuan guna mencapai solusi atas tiga isu prioritas G20," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Senin, 14 November 2022.

Ketiga isu prioritas ini mencakup kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi yang mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia.

Dalam mendukung digitalisasi operasional layanan publik, melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise, Hendri mengaku juga telah banyak dipercaya sejumlah instansi pemerintahan dalam penyediaan solusi digital untuk transformasi layanan publik.

Sejumlah solusi digital unggulan Telkomsel kini telah diaplikasikan dalam mendukung penerapan Smart Government, yang salah satunya dimanfaatkan untuk membantu pemerintah dalam menganalisis dan merangkum seluruh tanggapan dari masyarakat dengan lebih akurat, melalui grafik yang komprehensif.

Lalu, ada juga solusi dalam mengoptimalkan penerapan Smart Environment, seperti melalui layanan yang dapat menampilkan tingkat polusi di setiap daerah dengan pengkinian informasi dalam hitungan jam.

"Kami juga tetap konsisten dalam mendukung digitalisasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui layanan 99% Usahaku, sebuah platform untuk membantu UMKM agar lebih efisien, maju dan berkembang dalam ekosistem bisnis digital yang terintegrasi," jelas Hendri.

Dalam pameran teknologi ini turut tampil inisiatif transformasi digital dari beberapa negara peserta G20, yakni Argentina, Arab Saudi, Australia, Brasil, Kanada, Turki, Amerika Serikat (AS), serta negara undangan yaitu Uni Emirat Arab (UEA).

Pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) di Bali.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba mengatakan DTE merupakan wujud bahwa perkembangan transformasi digital di Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara G20.

"Pesan (dari DTE) yang ingin disampaikan itu adalah transformasi digital di Indonesia itu sudah on the right track. Kita tidak tertinggal dari negara lainnya," ujar dia, menegaskan.

Mira mengatakan, perkembangan transformasi digital di Indonesia yang ditampilkan di dalam pameran DTE tidak kalah dengan perkembangan transformasi digital yang disajikan oleh negara-negara tersebut.

Lebih lanjut, pameran teknologi yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo tersebut mengungkap bahwa benang merah dari apa yang ditampilkan baik oleh Indonesia maupun negara-negara lain di dalam DTE adalah digital merupakan sebuah keniscayaan.

"Apa yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana digitalisasi tersebut bisa diadopsi, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara optimal. Intinya, transformasi digital harus dilakukan secara kolaboratif," tutur Mira.