Demi Cuan, Elon Musk Ingin Ubah Twitter Jadi Platform Video Bak YouTube
- MarketWatch
VIVA Tekno – Elon Musk dan karyawan Twitter mengadakan pertemuan pertama mereka sejak akuisisi baru-baru ini. Ia mendorong pekerja untuk menggali lebih banyak keuntungan via media sosial burung biru tersebut.
Dilansir dari Gizchina, salah satu memperoleh keuntungan lebih banyak untuk Twitter adalah menambahkan konten video. Dalam pertemuan tersebut, bos Tesla ini berencana memperpanjang durasi video di Twitter.
Saat ini sebagian besar pembuat konten hanya memposting tautan video yang mengarahkan pengguna ke platform lain seperti TikTok dan YouTube. Sementara durasi maksimal mengunggah video di Twitter sepanjang 140 detik.
Tak tanggung-tanggung, Musk dilaporkan berniat memberikan 10 persen uang lebih tinggi jika seorang kreator konten mengunggah videonya di Twitter.
“Jika mereka dapat memposting video di Twitter dan mendapatkan penghasilan setidaknya sebanyak yang mereka dapat di YouTube, maka secara alami mereka juga akan memposting video di Twitter,” katanya.
Menurut Musk, memperpanjang durasi video di Twitter bukan hal yang sulit karena hanya membutuhkan teknologi dasar.
“Ini bukan hal yang super rumit, mereka membutuhkan teknologi yang sangat mendasar. Kami tidak mencoba mengalahkan YouTube, saya hanya ingin bertanya: ‘apa kami perlu memberi YouTube banyak trafik gratis?’,” tutur Musk.
Pada kuartal ketiga tahun 2022, pendapatan iklan YouTube melebihi USD 7 miliar. Sebagai perbandingan, total pendapatan Twitter pada kuartal kedua hanya USD 1,8 miliar. Sejak mengambil alih pada 27 Oktober, Musk mulai memangkas biaya termasuk memberhentikan ribuan pegawai.
“Mari kita ajak sekelompok pembuat konten di menurut kami keren di YouTube dan berkata, ‘hei, maukah kalian mempertimbangkan memposting video di Twitter? Kami akan membayar Anda 10 persen lebih banyak daripada YouTube’,” ujar salah satu orang terkaya di dunia ini.
Musk mengaku sering menjelajahi Twitter dan menemukan kumpulan video-video lucu. Maka dari itu, ia menganggap Twitter juga mempunyai potensi sebagai platform yang menyajikan video.
“Saya benar-benar menjelajahi video di Twitter dan setelah Anda dalam mode video layar penuh, Anda bisa mengeksplor video. Ini sebenarnya tidak buruk,” ucapnya.