Twitter Bantah Laporan Terkait Elon Musk akan PHK 75 Persen Karyawan
- Theverge.com
VIVA Tekno – Twitter tengah melakulan klarifikasi setelah muncul dokumen yang menunjukkan bahwa Elon Musk ingin memberhentikan sebagian besar staf perusahaan.
Sebuah laporan mengungkapkan bahwa miliarder itu berencana untuk memotong hampir 75 persen dari basis karyawan Twitter yang berjumlah 7.500 pekerja. Pemotongan yang direncanakan Musk ini jauh lebih ekstrem.
Menanggapi laporan tersebut, pengacara utama Twitter mengirim email ke semua staf yang mengatakan tidak ada rencana untuk pemecatan massal. Seperti banyak perusahaan teknologi lainnya, mereka memang mencoba menekan biaya dengan mengurangi jumlah karyawan, mengutip dari situs Metro, Minggu, 23 Oktober 2022.
Tetapi para ahli, organisasi nirlaba bahkan staf Twitter sendiri telah memperingatkan bahwa menarik kembali investasi pada moderasi konten dan keamanan data dapat merugikan Twitter dan penggunanya.
Analis Wedbush Dan Ives mengatakan, pemotongan jumlah karyawan hingga 75 persen akan menunjukkan arus kas bebas dan profitabilitas yang lebih kuat, yang akan menarik investor yang ingin masuk ke dalam kesepakatan.
Ives menambahkan bahwa pengurangan drastis dalam tenaga kerja Twitter kemungkinan akan membuat perusahaan mundur bertahun-tahun.
Musk sendiri telah menyinggung perlunya memangkas beberapa staf perusahaan di masa lalu. Namun dia belum memberikan nomor spesifik, setidaknya tidak secara terbuka.
Kepala Eksekutif dari Tesla dan SpaceX itu akan membeli Twitter sesuai kesepakatan awal pada harga US$44 miliar. Musk sempat membuat drama dengan membatalkan kesepakatan karena alasan akun bot dan spam.
Tapi kemudian dia kembali ke niat awal setelah terbongkarnya sejumlah obrolan di ponselnya mengenai akuisisi Twitter. Musk dicurigai membatalkannya karena tidak menyukai Kepala Eksekutif Twitter, Parag Agrawal.
Dalam pesan itu juga terdapat pembicaraan Musk dengan mantan istrinya, Talulah Riley yang menyuruhnya untuk membeli Twitter.
Musk juga saling berkirim pesan dengan eksekutif Twitter, teman dekat, calon investor, dan tokoh-tokoh Silicon Valley menjelaskan bagaimana kesepakatan US$44 miliar untuk membeli perusahaan media sosial itu dan berakhir di pengadilan.
Pesan menunjukkan siapa yang ingin menjadi bagian dari pembelian dan mengungkapkan tentang siapa yang harus menjalankan perusahaan jika Musk benar-benar datang untuk memilikinya.
Baca berita terkini lainnya di Google News.