Jepang Harus Telan Pil Pahit
- JAXA
VIVA Tekno – Peluncuran orbit pertama Jepang di tahun ini tidak berjalan sesuai rencana. Sebuah roket Epsilon Jepang lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Uchinoura dalam misi yang dikenal sebagai Demonstrasi Teknologi Satelit Inovatif 3.
Semuanya berjalan lancar pada awalnya. Dua tahap pertama roket padat dilakukan sebagaimana mestinya, menurut keterangan para komentator selama webcast peluncuran yang disediakan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Tetapi siaran web itu menunjukkan bahwa masalah muncul ketika tahap ketiga seharusnya dimulai. Akibatnya, pengendali misi mengaktifkan sistem penghentian penerbangan Epsilon, yang menghancurkan roket.
"JAXA sedang menyelidiki penyebab rinci masalah ini," tulis NHK yang dikutip dari laman Space, Kamis, 13 Oktober 2022.
Satelit utama yang seharusnya mencapai orbit pada hari Selasa kemarin adalah RAISE 3 (Rapid Innovative payload demonstrasi Satellite 3), sebuah pesawat seberat 240 pon (110 kilogram) yang dikemas dengan tujuh muatan pengujian teknologi.
Muatan tersebut termasuk dua pendorong eksperimental, salah satunya dirancang untuk menggunakan air sebagai bahan bakar, layar seret yang mengurangi orbit satelit, struktur membran pembangkit daya yang dapat digunakan yang juga dapat berfungsi sebagai antena, teknologi telekomunikasi, penerima perangkat lunak berkecepatan tinggi dan unit pemrosesan grafis komersial.
Lima cubesat kecil juga ikut serta dengan Epsilon malam sebagai muatan. Misi malam itu jadi yang keenam secara keseluruhan untuk Epsilon setinggi 78 kaki (24 meter) dan jadi kegagalan pertamanya.
Lima lainnya sukses lepas landas yang terjadi pada September 2013, Desember 2016, Januari 2018, Januari 2019 dan November 2021.
Tiga Epsilon terbaru meluncurkan Program Demonstrasi Teknologi Satelit Inovatif untuk layanan JAXA, yang bertujuan memacu pengembangan teknologi luar angkasa Jepang yang baru terutama peralatan yang dikembangkan oleh universitas dan perusahaan swasta.