NASA: Pembentukan Bulan Hanya Beberapa Jam Saja

Bulan Purnama atau Harvest Moon.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Pembentukan Bulan sebagai satelit alami Bumi diperkirakan hanya memakan waktu beberapa jam. Hal ini didasarkan atas penelitian terbaru oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dengan bantuan superkomputer.

Penelitian yang dipublikasikan pada Astrophysical Journal Letters itu mengungkapkan bulan berhasil terbentuk setelah tidak lama menghantam Bumi kala itu.

Menggunakan resolusi yang lebih tinggi daripada yang tersedia pada saat teori asal-usul Bulan yang diterima secara luas dirancang, di mana benda seukuran Mars yang disebut Theia menabrak Bumi primitif sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dan puing-puing yang dihasilkan menyatu ke Bulan selama beberapa bulan atau tahun, model menunjukkan satelit terbentuk jauh lebih cepat dari bahan yang berasal dari Bumi dan Theia.

Simulasi menunjukkan Theia, sebuah planet seukuran Mars, bertabrakan dengan planet mini-Bumi. Kemudian, kerak luar planet terlempar ke orbit dari tumbukan, dengan cepat bergabung menjadi dua satelit yang tidak stabil, yang lebih kecil stabil ke Bulan, sedangkan yang lebih besar diserap kembali ke Bumi, mengutip dari situs RT, Senin, 10 Oktober 2022.

Teori baru ini membantu menjelaskan mengapa Bulan memiliki komposisi mineral yang mirip dengan Bumi, terutama di bagian keraknya sebuah atribut yang sulit dijelaskan jika seharusnya terdiri hampir seluruhnya dari puing-puing dari Theia, sebagaimana teori yang berlaku.

Teori lain yang ada yang menjelaskan kesamaan komposisi kimia antara Bumi dan satelitnya, seperti teori synestia yang menyatakan bahwa Bulan terbentuk di dalam pusaran batu yang menguap akibat tumbukan Theia dengan Bumi, tidak menjelaskan orbitnya dengan memuaskan.

NASA berharap untuk menggunakan pemodelan resolusi tinggi yang serupa dalam hubungannya dengan sampel baru yang dibawa kembali dari misi Artemis yang direncanakan untuk menguji teori ini dan teori evolusi Bulan lainnya.

Para astronot Artemis, nantinya akan ditugaskan untuk mengambil spesimen dari bawah permukaan Bulan yang lebih dalam, serta dari bagian yang jarang dijelajahi, sayangnya, peluncuran operasi saat ini masih terganggu oleh keterlambatan dan kesalahan teknis.