Rawan Diretas, Pendiri Telegram Ingatkan Bahaya WhatsApp

Pendiri Telegram Pavel Durov.
Sumber :
  • Finance Magnates

VIVA Tekno – Pendiri aplikasi perpesanan Telegram telah mendesak orang-orang menggunakan aplikasi perpesanan apa pun kecuali WhatsApp, untuk menghindari peretasan pada ponsel mereka.

Pavel Durov mengutip masalah keamanan yang diungkapkan oleh WhatsApp di pekan lalu, yang memungkinkan peretas membajak ponsel seseorang dengan mengirimkan video berbahaya ke nomor mereka.

"Peretas dapat memiliki akses penuh ke semua hal yang ada di ponsel pengguna WhatsApp,” klaimnya di Telegram, dikutip dari situs Independent, Minggu, 9 Oktober 2022.

"Setiap tahun kami mempelajari tentang beberapa masalah di WhatsApp yang membahayakan semua yang ada di perangkat penggunanya. Tidak masalah jika Anda adalah orang terkaya di Bumi – jika Anda memasang WhatsApp di ponsel Anda, semua data Anda dari setiap aplikasi di perangkat Anda dapat diakses," lanjutnya.

Miliarder teknologi asal Rusia itu mengklaim bahwa kelemahan keamanan adalah 'pintu belakang yang ditanam' untuk memungkinkan pemerintah, lembaga penegak hukum, dan peretas melewati enkripsi dan langkah-langkah keamanan lainnya.

Aplikasi Signal, WhatsApp, dan Telegram.

Photo :
  • NBCNews

Durov sebelumnya mengklaim bahwa 'WhatsApp tidak akan pernah aman' kecuali ada perubahan mendasar yang dilakukan pada cara kerjanya.

Telegram yang dikenal mengambil pendekatan privasi untuk aplikasinya memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif, dengan pertumbuhan stabil sekitar dua juta pengguna per hari.

Ini masih hanya sebagian kecil dari basis pengguna WhatsApp yang menampung sekitar dua miliar pengguna di seluruh dunia. Ini adalah aplikasi perpesanan paling populer di dunia, mendahului WeChat milik China dan Facebook Messenger yang merupakan saudara WhatsApp.

"Saya tidak mendorong orang untuk beralih ke Telegram di sini. Telegram tidak membutuhkan promosi tambahan. Anda dapat menggunakan aplikasi perpesanan apa pun yang Anda suka, tetapi jauhi WhatsApp karena itu telah menjadi alat pengawasan selama 13 tahun," imbuh Durov.

Ketika dimintai komentar, juru bicara Meta mengatakan, "Ini benar-benar sampah," kata raksasa teknologi yang didirikan Mark Zuckerbeg itu.