China Siap Gelar Wisata Luar Angkasa
- Freepik
VIVA Tekno – Sektor luar angkasa komersial China siap menyambut peluang terbaiknya. Mereka diperkirakan akan memulai perjalanan luar angkasa suborbital pada 2025, seperti dilansir dari Global Times, Minggu, 18 September 2022.
Ilmuwan roket senior membeberkan harga tiket kemungkinan akan dibanderol antara 2-3 juta Yuan atau setara dengan Rp4-5 miliar.
Sektor di China telah memasuki era 2.0 yang didorong oleh teknologi dan kekuatan pasar dari era 1.0 yang ditampilkan oleh manufaktur dasar serta tim Research and Development (R&D).
Mereka dikabarkan akan mengejar tingkat perkembangan AS dalam 10 tahun, ungkap Yang Yiqian, seorang ilmuwan roket senior dan pendiri CAS Space, sebuah perusahaan roket yang berbasis di Beijing kepada Global Times baru-baru ini.
Pernyataan itu muncul ketika negara-negara ekonomi besar bersaing ketat dalam industri luar angkasa yang sedang berkembang, dengan China dan AS telah mengembangkan beberapa pasar dalam hal ini.
Pada 9 September, Wakil Presiden AS Kamala Harris meminta lembaga-lembaga supaya mengajukan proposal untuk otorisasi dan pengawasan kegiatan luar angkasa komersial selama enam bulan ke depan. Tujuannya agar AS mempertahankan posisi terdepan di sektor ini.
Berkat serangkaian lengkap hak kekayaan intelektual yang dimiliki China, sistem pengembangan bakat, serta dukungan pemerintah pusat, ukuran pasar industri ruang angkasa komersial China mencatat tingkat pertumbuhan gabungan tahunan sebesar 22,09 persen antara tahun 2015 hingga 2020.
AS mulai mempromosikan sektor luar angkasa secara komersial pada tahun 1980-an dan mulai matang ketika SpaceX didirikan pada tahun 2002. Sebagai perbandingan, China secara eksplisit mulai mendorong perusahaan swasta untuk mengembangkan industri ruang angkasa pada 2015.
Ada lebih dari 370 perusahaan yang berfokus pada pembuatan satelit, peluncuran roket, dan layanan downstream relevan berdasarkan satelit yang mengorbit pada tahun lalu.