AS Ciut Nyali sama Senjata Antariksa Rusia dan China
- Veterok
VIVA Tekno – Para pemimpin di Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon akan melakukan pertemuan pada pekan depan untuk membahas ancaman yang berkembang dari jenis senjata ruang angkasa baru yang sedang dikembangkan oleh Rusia dan China.
Pertemuan itu, yang dijadwalkan pada 6-7 September 2022, berkaitan dengan bagaimana potensi pengembangan sistem pemboman di orbit dan senjata antariksa dapat berdampak pada pencegahan dan stabilitas strategis negara.
Para pimpinan di Pentagon yang dipastikan menghadiri pertemuan tersebut, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks. Dewan Kebijakan Pertahanan juga akan hadir, yang terdiri dari mantan pejabat keamanan nasional.
Pertemuan itu terjadi karena Rusia dan China terus mengembangkan dan menguji teknologi berbasis ruang angkasa baru yang mungkin memiliki kemampuan untuk melampaui kemampuan negeri Paman Sam untuk mengidentifikasi, melacak, atau bertahan melawan mereka.
Pada Oktober 2021 misalnya, China menguji apa yang disimpulkan oleh beberapa analis sebagai Sistem Pengeboman Orbital Fraksional atau FOBS, sebuah platform yang dapat menempatkan senjata, termasuk kendaraan luncur hipersonik di orbit rendah Bumi sampai mereka mengalami deorbit di atas target mereka.
Senjata antariksa seperti itu dapat menghindari atau menantang sistem peringatan dini yang telah ada, menurut situs Space, Jumat, 2 September 2022.
China juga telah menguji berbagai macam konsep anti-satelit, termasuk pesawat ruang angkasa yang memiliki kemampuan untuk menangkap satelit lain dan menarik mereka keluar dari orbit, rudal anti-satelit yang diluncurkan dari darat juga senjata energi terarah seperti laser.
Sementara itu, Rusia telah dengan cepat mengembangkan dan menerjunkan senjata antariksa dan sistem anti-satelitnya sendiri, termasuk satelit yang dapat menembakkan proyektil ke pesawat ruang angkasa lainnya.
Pada November 2021, uji coba rudal anti-satelit Rusia menciptakan ratusan ribu fragmen puing-puing ruang angkasa yang memaksa Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melakukan manuver untuk menghindar dari bahaya.