Kata Telkomsel dan XL Soal Dugaan Kebocoran Data Kartu SIM

Kartu SIM atau SIM card.
Sumber :

VIVA Tekno – Sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu SIM yang diduga milik masyarakat Indonesia diperjual belikan di forum gelap. Di dalam data sampel yang disajikan, data melibatkan pengguna Indosat Ooredoo, Tri, XL Axiata, Smartfren, dan Telkomsel.

Telkomsel memastikan dan menjamin bahwa kebocoran bukan berasal dari sistemnya. Perusahaan juga mengklaim data pelanggan tetap aman dan terjaga kerahasiaannya.

"Sesuai hasil pemeriksaan awal dari internal Telkomsel, dapat kami pastikan bahwa data yang diperjualbelikan bukan berasal dari sistem yang dikelola Telkomsel," ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono dalam keterang resmi, Kamis, 1 September 2022.

Perusahaan memastikan dan menjamin bahwa data pelanggan yang tersimpan dalam sistem tetap aman dan terjaga kerahasiaannya.

Hacker.

Photo :
  • CSO Online

Telkomsel mengaku konsisten menjalankan operasional sistem perlindungan dan keamanan data pelanggan dengan prosedur standar operasional tersertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di industri telekomunikasi Indonesia.

"Kami siap melakukan koordinasi langsung dengan seluruh pihak terkait, guna memastikan tindak lanjut bersama dalam penanganan isu tersebut sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.

XL Axiata yang pelanggannya juga turut terlibat dalam dugaan kebocoran data registrasi kartu SIM mengatakan bahwa mereka senantiasa mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Termasuk aturan mengenai keamanan dan kerahasiaan data Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik yang menjamin kerahasiaan data,” demikian menurut keterangan resmi XL Axiata.

XL Axiata telah menerapkan standar ISO 27001 yakni sebuah standar internasional tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Dugaan kebocoran data pribadi pendaftaran kartu SIM.

Photo :
  • Twitter @nuicemedia

 

"Untuk perlindungan terhadap potensi gangguan keamanan data ternasuk data pelanggan, perusahaan sudah mengantisipasi melalui penerapan sistem IT yang solid," imbuhnya.

Mereka memanfaakan dukungan perangkat hardware ataupun software yang sudah disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru yang memungkinkan untuk meminimalisasi resiko keamanan yang muncul.

Dugaan kebocoran data pribadi lagi-lagi terjadi di situs Breached forum. Pengguna dengan nama Bjorka menjual data dengan judul 'Indonesia SIM Card (Phone Number) Registration 1,3 Billion'.

Bjorka mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87GB dengan harga US$50 ribu atau Rp774 juta. User juga menyediakan sampel data sebanyak 2GB. 

Dugaan kebocoran data pribadi itu terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telpon, operator seluler yang digunakan dan tanggal registrasi.