Gaduh Dugaan Data Registrasi Kartu SIM Bocor, Ini Kata Kominfo

Menkominfo Johnny G Plate.
Menkominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA Tekno – Setelah ramai dugaan bocornya data 1,3 miliar data registrasi ulang kartu SIM atau SIM card. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buka suara.

Menanggapi dugaan tersebut melalui pers rilisnya, Kominfo mengklaim berdasarkan pengamatan atas data yang dijual oleh Bjorka di forum hacker tersebut tidaklah berasal dari Kominfo.

“Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo.” Tulis Kominfo melalui pernyataan tertulisnya, Kamis, 1 September 2022.

Lebih dalam, Kominfo menekankan bahwa pihaknya saat ini telah melakukan penelusuran internal dan Kominfo juga mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki aplikasi yang menampung data registrasi SIM Card.

Kendati demikian, Kominfo saat ini tetap melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut.

Sebagaimana ramai di pemberitaan, dugaan kebocoran data pribadi lagi-lagi terjadi di situs Breached forum.

Kali ini, pengguna dengan nama Bjorka yang mirip dengan nama yang mengklaim telah menjual 26 juta data pengguna Indihome, mengklaim telah menjual data 1,3 miliar data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87GB seharga US$50 ribu atau Rp774 juta.

User juga menyediakan sampel data sebanyak 2GB. Dugaan kebocoran data pribadi itu terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telpon, operator seluler yang digunakan dan tanggal registrasi.

Dari penelusuran data sampel yang ada, itu merupakan data yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Adapun operator yang tercantum di sampel data adalah Telkomsel, Indosat Ooredo, Tri, XL Axiata, dan Smartfren.