Kota Ini akan Kehabisan Air Minum

Asap Kebakaran di Las Vegas, AS pada Mei 2022.
Sumber :
  • Gizmodo.com

VIVA Tekno – Kota Las Vegas, New Mexico, Amerika Serikat (AS) diprediksi akan kehabisan air minum pada bulan ini akibat polusi dan puing-puing dari kebakaran hutan terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.

Sebelumnya, pada Mei lalu, beberapa penduduk di pinggiran Las Vegas, memang terpaksa harus mengungsi saat api Calf Canyon/Hermits Peak berkobar di dekatnya, mengutip dari situs Gizmodo, Kamis, 1 September 2022.

Kota ini mendapatkan airnya terutama dari reservoir yang mengalirkan air dari Sungai Gallinas di dekatnya. Sementara, sungai tersebut kini telah terkontaminasi oleh limpasan dari banjir, setelah hujan lebat pada akhir Juli tahun ini turun di wilayah yang sama yang terbakar oleh api hanya beberapa bulan sebelumnya.

Sedangkan, sumber cadangan air kota ini berasal dari dua waduk di daerah tersebut, salah satunya, Waduk Peterson yang juga telah terkontaminasi oleh limpasan dari api dan saat ini tersisa hanya meninggalkan Waduk Bradner, yang memiliki jumlah air terbatas yang tersedia untuk kota berpenduduk 13 ribu orang ini dan telah turun 13 kaki (4 meter) karena peningkatan konsumsi.

Saat ini, pembatasan air telah diberlakukan pada orang-orang yang tinggal di Las Vegas.  Penduduk hanya diperbolehkan menggunakan sekitar 44 galon (167 liter) air per hari. Sedangkan, rata-rata orang Amerika menggunakan sekitar 82 galon (310 liter) setiap harinya.

Layanan darurat federal mengirimkan air bersih ke wilayah tersebut, sementara deklarasi darurat negara bagian telah memungkinkan Las Vegas mendapatkan dana untuk membayar sistem pengolahan air yang dapat menyediakan 1,5 juta galon (5,7 juta liter) air sehari dari danau terdekat.

Selain itu, ada ironi menyedihkan lainnya yang juga terjadi di Las Vegas yang dimana, sebagian besar wilayah New Mexico mengalami kekeringan serius hingga musim hujan ini, dan para pejabat mengatakan hujan lebat dapat membantu mengisi kembali waduk-waduk di sekitar Las Vegas, jika bukan karena puing-puing kebakaran.

“Pemerintah 100 persen bertanggung jawab atas bencana ini dan kami bermaksud meminta pertanggungjawaban mereka, untuk membayar setiap biaya dan ketidaknyamanan yang diderita warga saat ini, bahkan jika itu termasuk jalur hukum,” kata Trujillo kepada ABC awal bulan ini.