Hubungan AS-China, Satu Level Lebih Langgeng
- Interesting Engineering
VIVA Tekno – China dan Amerika Serikat mengambil langkah besar pada Jumat pekan lalu untuk mengakhiri perselisihan yang mengancam akan mem-boot seluruh perusahaan asal negeri Tirai Bambu, termasuk Alibaba, dari bursa saham AS.
Kedua belah pihak menandatangani pakta untuk memungkinkan regulator asal negeri Paman Sam memeriksa perusahaan akuntansi di China dan Hongkong.
Regulator AS selama lebih dari satu dekade menuntut akses ke dokumen audit perusahaan China yang terdaftar di AS. Namun Beijing enggan membiarkan regulator luar negeri memeriksa perusahaan akuntansinya dengan alasan masalah keamanan nasional.
Kesepakatan itu menandai sebagian pencairan dalam hubungan AS-China di tengah ketegangan atas Taiwan dan akan menjadi kelegaan bagi ratusan perusahaan China, investor, dan bursa AS, memberi negeri Tirai Bambu itu kesempatan untuk mempertahankan akses ke pasar modal terdalam di dunia jika berhasil dalam praktiknya.
Jika tidak, sekitar 200 perusahaan China dapat dilarang masuk bursa AS, kata Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler.
Agensi tersebut sebelumnya telah mengidentifikasi Alibaba Group, JD.Com Inc dan NIO INC masuk dalam kategori berisiko, menurut situs Indian Express, Senin, 29 Agustus 2022.
Para pejabat AS memperingatkan bahwa itu hanya langkah pertama dan bahwa pandangan mereka tentang kepatuhan China akan ditentukan soal apakah mereka dapat melakukan inspeksi tanpa halangan, seperti yang dijanjikan dalam kesepakatan.
"Perjanjian ini akan bermakna hanya jika PCAOB (Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik) benar-benar dapat memeriksa dan menyelidiki perusahaan audit sepenuhnya di China," ujar Gensler.
Namun, PCAOB yang mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar di AS mengatakan itu adalah kesepakatan paling rinci yang pernah dicapai regulator dengan China.