Bulan Mini Ditemukan, Mirip Asteroid
- Livescience.com
VIVA Tekno – Para astronom nampaknya telah mendeteksi Bulan Mini yang belum pernah ditemukan di Tata Surya. Benda langit ini menyerupai objek berbatu yang mengorbit asteroid kecil dekat Planet Jupiter dan dipastikan sebagai Bulan yang tepat, itu akan menjadi salah satu Bulan terkecil.
Satelit kecil itu ditemukan oleh para ilmuwan yang tengah bekerja pada misi Lucy oleh NASA, yang mengirimkan wahana antariksa untuk mempelajari beberapa asteroid Trojan, dua kelompok besar batuan ruang angkasa yang terletak di setiap sisi Jupiter pada orbitnya mengelilingi matahari.
Adapun, Penyelidikan Lucy tersebut diluncurkan pada 16 Oktober 2021, dan akan tiba di asteroid Trojan pada akhir 2027 mendatang, setelah berhenti sebentar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, mengutip dari situs Livescience, Jumat, 26 Agustus 2022.
Sampai saat itu, para ilmuwan misi Lucy mencoba mempelajari lebih lanjut tentang beberapa batuan misterius tersebut guna membantu mengidentifikasi di mana penyelidikan dapat paling berguna.
Pada 27 Maret, target Trojan Lucy terkecil, yang dikenal sebagai Polymele, melintas di depan bintang yang jauh yang memungkinkan para ilmuwan pada misi tersebut untuk secara akurat mengukur ukuran batu ruang angkasa dengan mengamati seberapa banyak cahaya bintang yang terhalang asteroid saat melesat melewatinya.
Namun, tim juga mengamati blip berikutnya yang lebih kecil dan tak terduga saat asteroid kedua mengikuti di belakang Polymele.
Setelah meninjau data, tim menyimpulkan bahwa blip kedua “mestilah menjadi satelit," kata pemimpin peneliti Marc Buie, seorang astronom di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, dalam sebuah pernyataan NASA.
Satelit yang baru ditemukan tersebut memiliki diameter sekitar 5 kilometer dan dipisahkan dari Polymele selebar 27 km dengan jarak sekitar 201 km.
Pada saat pengamatan, Polymele berada sekitar 480 juta mil (772 juta km) dari Bumi. "Jarak itu kira-kira setara dengan menemukan seperempat di trotoar di Los Angeles ketika mencoba melihatnya dari gedung pencakar langit di Manhattan," tulis perwakilan NASA dalam pernyataan tertulisnya.
Istilah bulan yang disematkan disini merujuk pada benda padat terbentuk secara alami yang mengorbit sebuah planet, planet kerdil, atau asteroid.
Sayangnya, untuk saat ini para peneliti hanya dapat melakukan pengamatan sekilas terhadap satelit Polymele, sehingga jalur orbitnya sangat tidak pasti.
Akibatnya, batu ruang angkasa belum dapat secara resmi ditetapkan sebagai bulan atau diberi nama yang tepat.
Tetapi para peneliti yakin bahwa ketika wahana Lucy tiba di Polymele, pesawat ruang angkasa itu akan dapat mengumpulkan data yang cukup untuk menetapkannya sebagai bulan sejati.
Ini bukan pertama kalinya ilmuwan misi Lucy melihat satelit mengikuti asteroid Trojan. Pada tahun 2021 lalu, tim juga telah mendeteksi satelit selebar 0,6 mil (1 km) yang mengorbit Eurybates, yang akan menjadi target Trojan pertama Lucy, setelah menganalisis data yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA.