26 Juta Data Pribadi Pelanggan Indihome Diduga Bocor

Indonesia Digital Home / Indihome.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA Tekno – Dikabarkan sebanyak 26 juta data pribadi riwayat browsing para pelanggan Indihome bocor dan disebar di forum hacker. Padahal, Kabar dugaan kebocoran data PLN masih belum kunjung mereda.

Kabar ini untuk pertama kalinya diungkapkan oleh pakar keamanan siber sekaligus Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto yang melalui utas di akun Twitternya yang menyebutkan bahwa 26 juta data browsing history pelanggan Indihome bocor yang di dalamnya juga berisikan nama dan NIK pengguna.

"Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK" ujar Teguh lewat kun Twitternya @secgron, dikutip pada Minggu, 21 Agustus 2022.

Melalui utas tersebut juga ia menyertakan tangkapan layar terkait dugaan kebocoran data pribadi tersebut yang di dalamnya memperlihatkan data pengguna mulai dari tanggal, domain situs, jenis browser, link atau url, ip address, hingga user info yang berisikan alamat email, nama, jenis kelamin, dan NIK pengguna.

Tentu saja, kebocoran informasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen, mengingat informasi yang terisi di dalamnya juga cukup detail dan rawan untuk disalahgunakan.

"BUMN satu ini jahat banget kelakuannya. Contohnya di baris pertama, mas-mas ini kebetulan lagi buka situs dewasa lalu browsing historynya dicuri & diidentifikasi nama, jenis kelamin dan juga NIK miliknya dari data pelanggan." Tandas Teguh.

"Bayangin kalau ini digunakan untuk mempermalukan seseorang" Timpalnya.

Adapun, dalam menanggapi kabar dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) melalui siaran persnya mengatakan, saat ini tengah melakukan pendalaman ihwal dugaan insiden tersebut. Kominfo mengklaim, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom sekaligus juga tengah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).