Rusia Hengkang, Amerika Terancam Lumpuh
- SpaceNews
VIVA Tekno – Direktur Eksekutif Roscosmos untuk Piloted Spaceflights Sergey Krikalev mengatakan, awal bulan ini Rusia sedang mencari proyek potensial untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024.
"Roscosmos mengancam akan meninggalkan ISS sebelum stasiun itu pensiun pada 2030. Jika dilakukan, ini bisa melumpuhkan ISS," kata Hutchison dan Harman.
Menurutnya ada solusi potensial dalam hubungan lama ISS dengan industri ruang angkasa komersial yakni kemitraan swasta-publik yang telah berkembang seperti yang dimiliki industri dan dapat membantu menutupi tugas Roscosmos di ISS jika Rusia pergi.
Penasihat dari Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) mengatakan ISS akan terganggu jika Moskow memutuskan untuk pergi karena Rusia memasok elemen kontrol propulsi stasiun.
Namun kendaraan kargo Cygnus Northrup-Grumman dapat memberikan reboost sebagai pengganti kerja sama Roscosmos.
Sementara SpaceX sedang mengevaluasi apakah dapat menggunakan modul Dragon Cargo untuk melakukan hal yang sama.
"Kedua usaha ini akan memakan waktu serta otorisasi dan pendanaan dari Washington. Kongres tidak boleh dihambat oleh semacam pertikaian partisan yang merusak begitu banyak wacana politik kita. ISS terlalu penting untuk kalah," tuturnya.
Hutchison dan Harman juga mengatakan, terlepas dari ancaman Moskow, saluran komunikasi tetap terbuka dan Rusia masih bekerja dengan ISS.
"Sangat penting untuk melanjutkan dan memperluas upaya ini dengan penekanan pada kerja sama internasional," tulis para penulis.
Hutchison menjabat sebagai utusan Amerika Serikat untuk NATO dari 2017-2021. Sedangkan Harman bertugas di DPR AS yang mewakili California selama sekitar 15 tahun, mengutip dari situs Sputniknews, Kamis, 18 Agustus 2022.
Krikalev awal bulan ini mengatakan keputusan Rusia untuk meninggalkan ISS akan didasarkan pada evaluasi teknis, tetapi tidak ada perubahan yang akan dilakukan hingga 2024.